AS Revisi Laporan 2 Anggota Navy SEAL yang Tewas dan Hilang di Laut Merah

Kamis, 01 Februari 2024 - 20:45 WIB
loading...
AS Revisi Laporan 2...
Para personel Navy SEAL mengikuti latihan gabungan. Foto/AP
A A A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menghentikan pencarian anggota Navy SEAL yang dilaporkan hilang dalam operasi penyitaan kapal di Laut Merah.

Pihak berwenang AS sedang merevisi temuan awal mereka mengenai kematian dua anggota Navy SEAL, yang kehilangan nyawa ketika mencoba menaiki kapal tidak terdaftar yang diduga mengangkut senjata ilegal ke pasukan Houthi di Yaman, seperti dilansir AP News.

Setelah melakukan tinjauan tambahan dan wawancara dengan personel militer yang berpartisipasi dalam misi tersebut, para pejabat AS mengungkapkan pada Rabu (31/1/2024) bahwa Operator Perang Khusus Angkatan Laut Kelas 1 Christopher J Chambers secara tidak sengaja jatuh ke dalam celah sempit antara kapal SEAL dan kapal tak berbendera yang mereka naiki pada 11 Januari 2024.

Dalam upaya menyelamatkan Chambers, Operator Perang Khusus Angkatan Laut Kelas 2 Nathan Gage Ingram dengan berani terjun, seperti yang dikonfirmasi pejabat yang mengetahui insiden tersebut.

Setelah misi pencarian dan penyelamatan selama 10 hari yang meliputi area seluas lebih dari 21.000 mil persegi di Laut Arab berakhir dengan tangan kosong, militer AS membatalkan operasi tersebut dan menyatakan para anggota militernya tewas.

Menurut pejabat yang berbicara secara anonim kepada AP News, laporan revisi tentang insiden yang melibatkan Ingram dan Chambers diberikan berdasarkan informasi baru.



Pejabat AS awalnya mengklaim Ingram jatuh ke laut dan Chambers melompat untuk menyelamatkannya.
Namun, penyelidikan yang sedang berlangsung oleh Komando Perang Khusus Angkatan Laut AS bertujuan mendapatkan rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Sementara itu, Laut Arab dan wilayah maritim di sekitarnya seperti Teluk Aden telah menjadi titik konflik antara kelompok Houthi di Yaman dan AS serta Inggris.

Dukungan Houthi terhadap warga Palestina di Gaza melalui serangan yang ditargetkan terhadap kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Israel dan Barat telah menyebabkan serangan terkoordinasi bersama terhadap sasaran di Yaman.

Bentrokan maritim telah menyebabkan penurunan volume perdagangan di Terusan Suez sebesar 40%, penurunan aktivitas pelayaran sebesar 85% di Pelabuhan Eilat Israel, dan dampak besar terhadap perdagangan global.
Iran terus-menerus membantah tuduhan Barat mengenai dugaan keterlibatannya dalam serangan Houthi terhadap kapal dagang di Laut Merah.

Teheran bersikeras mereka tidak memberikan instruksi kepada kelompok perlawanan Timur Tengah seperti Houthi.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)