Tentara Bayaran Prancis di Ukraina Ledek Rusia: Saya Sudah Mati 2 Kali

Minggu, 28 Januari 2024 - 13:21 WIB
loading...
A A A
“Mereka semua masih hidup,” katanya.

Paris juga membantah sindiran Rusia bahwa pemerintah Presiden Emmanuel Macron membantu merekrut warga negara Prancis untuk berperang di Ukraina.

Pemilihan kata "tentara bayaran" oleh Moskow sangatlah penting.

Hal ini menyiratkan bahwa Prancis melanggar hukumnya sendiri terhadap warganya yang berperang di luar negeri dengan imbalan pembayaran—sebuah kejahatan yang dapat dihukum lima tahun penjara dan denda sebesar 75.000 euro (USD81.000).

Istilah ini juga digunakan oleh otoritas Prancis untuk mengutuk aktivitas kelompok paramiliter Rusia; Wagner, yang dituduh Paris melakukan kejahatan perang di Afrika.

Ketika pasukan Moskow melakukan invasi pada Februari 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak sukarelawan asing untuk bergabung dengan Legiun Internasional.

“Kami semua bertempur di sini karena alasan yang berbeda-beda—ada yang untuk aksi dan adrenalin, ada pula yang karena alasan kemanusiaan atau politik,” kata Sly, yang mengatakan bahwa Dia adalah bagian dari batalion infanteri reguler tentara Ukraina.

"Tetapi jika kita datang untuk mencari uang, beritanya akan tersebar luas."

Petempur asing yang terdaftar di tentara Ukraina diberikan kartu identitas militer yang merinci nama, unit, dan senjata yang diberikan kepada mereka.

“Kami mempunyai hak yang samas dan tugas sebagai tentara Ukraina—kecuali bahwa kami dapat memberikan dana talangan kapan pun kami mau—dan kami dibayar dengan jumlah yang sama,” kata Minaud.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)