Ditemani Warga Sipil, Seorang Perwira Korut Membelot ke Korsel

Sabtu, 19 Mei 2018 - 11:12 WIB
Ditemani Warga Sipil, Seorang Perwira Korut Membelot ke Korsel
Ditemani Warga Sipil, Seorang Perwira Korut Membelot ke Korsel
A A A
SEOUL - Seorang perwira militer Korea Utara (Korut), ditemani oleh seorang warga sipil, membelot ke Korea Selatan (Korsel) melintasi Laut Kuning pada hari Sabtu (19/5/2018). Demikian laporan berita Korsel mengutip sumber dari pemerintah.

"Sebuah perahu kecil terlihat di perairan di sebelah utara Pulau Baengnyeong di dekat perbatasan antar-Korea," kata sumber itu kepada kantor berita Yonhap, menambahkan bahwa petugas, berpangkat mayor, dan seorang warga sipil berada di kapal itu.

"Mereka menyatakan kesediaan untuk membelot," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Seorang pejabat Pengawal Pantai Korea mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki kasus tersebut. Ia menolak untuk memberikan rincian.

Pembelotan itu adalah yang ke-14 kalinya melibatkan seorang tentara Korut sejak tahun 2000.Pembelotan terakhir dilakukan oleh seorang perwira militer Korut terjadi pada tahun 2008, kata YTN TV.

Ini adalah pembelotan pertama warga dan tentara Korut sejak pertemuan bersejarah antara kedua Korea yang melihat para pemimpin mereka setuju untuk denuklirisasi semenanjung Korea dan perdamaian permanen.

Pada bulan November tahun lalu, seorang tentara Korut pergi ke perbatasan yang dijaga ketat dengan mobil kecepatan penuh dan berlari melintasi perbatasan di bawah hujan peluru dari sisi Korut. Dia tertembak beberapa kali dalam pembelotan dramatis di desa Panmunjom.

Pada 2012, seorang tentara Korut berjalan tanpa pengawasan melalui deretan pagar anggar dan kamera pengawas listrik, yang mendorong Seoul memecat tiga komandan lapangan untuk menghindari kesalahan keamanan.

Pada Juni tahun lalu, dua dari empat anggota awak kapal nelayan Korut yang hanyut ke Korsel menolak untuk pulang dan mereka diizinkan bermukim di Selatan.

Sebulan kemudian, lima warga Korut di perahu kecil lain melintasi perbatasan laut ke perairan Korsel dan menyatakan keinginan mereka untuk tinggal di negara itu.

Lebih dari 30.000 warga sipil Korut telah melarikan diri dari tanah air mereka tetapi sangat jarang bagi mereka untuk menyeberangi perbatasan antar Korea yang dijaga ketat, yang dibentengi dengan ladang ranjau dan kawat berduri.

Sebagian besar lari melintasi perbatasan dengan Cina yang berdekatan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4443 seconds (0.1#10.140)