Kisah Pangeran Arab Saudi Tembak Mati Diplomat Inggris, Picu Raja Abdulaziz Melarang Alkohol
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi bersiap membuka toko minuman beralkohol pertama di kerajaan, yang khusus melayani diplomat non-Muslim. Kebijakan tidak biasa ini mengakhiri larangan ketat yang diberlakukan almarhum Raja Abdulaziz Ibn Saud tahun 1952.
Gebarakan ini terjadi di era Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman yang menjadi penguasa de facto kerajaan.
Arab Saudi telah melarang penjualan dan konsumsi minuman beralkohol secara ketat sejak 1952.
Larangan itu sebagai respons atas insiden yang melibatkan Pangeran Mishari bin Abdulaziz al-Saud dan diplomat Inggris, Cyril Ousman.
Di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh diplomat tersebut, yang saat itu menjabat sebagai wakil konsul Inggris di Jeddah, pangeran berusia 19 tahun itu menembak mati Ousman setelah dia menolak untuk memberinya lebih banyak alkohol.
Menyusul pembunuhan tersebut—yang membuat Pangeran Mishari dijatuhi hukuman penjara seumur hidup—Raja Abdulaziz Ibn Saud, pendiri negara Saudi modern, melarang semua minuman beralkohol di negara tersebut.
Sekarang Alkohol Dibolehkan untuk Diplomat Non-Muslim
Sumber kerajaan memberitahu Reuters bahwa toko minuman alkohol pertama akan dibuka di kawasan diplomatik ibu kota Riyadh, dan akan dibatasi secara ketat untuk non-Muslim.
Toko tersebut diperkirakan akan dibuka dalam beberapa minggu mendatang.
Gebarakan ini terjadi di era Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman yang menjadi penguasa de facto kerajaan.
Sejarah Arab Saudi Melarang Minuman Alkohol
Arab Saudi telah melarang penjualan dan konsumsi minuman beralkohol secara ketat sejak 1952.
Larangan itu sebagai respons atas insiden yang melibatkan Pangeran Mishari bin Abdulaziz al-Saud dan diplomat Inggris, Cyril Ousman.
Baca Juga
Di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh diplomat tersebut, yang saat itu menjabat sebagai wakil konsul Inggris di Jeddah, pangeran berusia 19 tahun itu menembak mati Ousman setelah dia menolak untuk memberinya lebih banyak alkohol.
Menyusul pembunuhan tersebut—yang membuat Pangeran Mishari dijatuhi hukuman penjara seumur hidup—Raja Abdulaziz Ibn Saud, pendiri negara Saudi modern, melarang semua minuman beralkohol di negara tersebut.
Sekarang Alkohol Dibolehkan untuk Diplomat Non-Muslim
Sumber kerajaan memberitahu Reuters bahwa toko minuman alkohol pertama akan dibuka di kawasan diplomatik ibu kota Riyadh, dan akan dibatasi secara ketat untuk non-Muslim.
Toko tersebut diperkirakan akan dibuka dalam beberapa minggu mendatang.