Houthi Klaim Berhasil Serang Kapal Kargo Militer AS, tapi Disangkal Amerika

Selasa, 23 Januari 2024 - 07:47 WIB
loading...
Houthi Klaim Berhasil...
Amerika Serikat dan Inggris kembali bombardir basis-basis Houthi di Yaman, beberapa saat setelah kelompok itu mengeklaim berhasil menyerang kapal kargo militer AS di Teluk Aden. Foto/CENTCOM
A A A
SANAA - Kelompok Houthi Yaman mengeklaim telah berhasil menyerang kapal kargo militer Amerika Serikat (AS), Ocean Jazz, di Teluk Aden, pada hari Senin.

Tak lama setelah klaim ini muncul, Amerika dan Inggris membombardir basis-basis Houthi secara besar-besaran dengan rudal Tomahawk.

Kelompok yang didukung Iran tersebut tidak mengatakan lokasi serangan atau apakah ada kerusakan yang terjadi.



Mereka selama mengeklaim sebagai pemerintah sah Yaman setelah perang saudara pecah di negara tersebut.

“Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan bahwa pembalasan terhadap serangan Amerika dan Inggris tidak dapat dihindari, dan setiap agresi baru tidak akan luput dari hukuman,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, menyatakan militernya sebagai militer sah Yaman.

Komando Pusat (CENTCOM) Angkatan Laut AS membantah klaim Houthi. "Itu jelas-jelas salah," kata CENTCOM, yang dikutip Al Jazeera, Selasa (23/1/2024).

"Kami menjaga komunikasi terus-menerus dengan M/V Ocean Jazz selama transit yang aman," lanjut CENTCOM.

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan kapal yang disebutkan oleh Houthi memang telah dikontrak oleh militer AS. Namun, Ambrey tidak bisa memverifikasi klaim serangan terhadap kapal itu oleh Houthi.

Sementara itu, AS dan Inggris mengatakan mereka telah melakukan delapan serangan—dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda—yang menargetkan situs penyimpanan senjata bawah tanah Houthi serta kemampuan rudal dan pengawasan.

Serangan besar-besaran itu dilakukan oleh jet tempur dan rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang dan kapal selam.

“Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut yang tidak bersalah,” kata AS dan Inggris dalam pernyataan bersama.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)