Korut Serahkan 3 Warga AS yang Dibebaskan ke Pompeo

Rabu, 09 Mei 2018 - 22:47 WIB
Korut Serahkan 3 Warga AS yang Dibebaskan ke Pompeo
Korut Serahkan 3 Warga AS yang Dibebaskan ke Pompeo
A A A
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) membebaskan tiga warga tahanan Amerika Serikat (AS) dan menyerahkannya kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Rabu (9/5/2018). Pembebasan tiga warga ini sekaligus membebaskan hambatan utama pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un.

Trump mengatakan ketiga pria itu, yang dibebaskan setelah Pompeo bertemu Kim, sedang dalam perjalanan pulang dari Pyongyang di pesawat diplomat utama AS itu. Trump berencana untuk menyambut mereka ketika mereka mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di luar Washington pada jam 2 Kamis pagi waktu setempat.

“Saya senang untuk memberitahu Anda bahwa Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berada di udara dan dalam perjalanan kembali dari Korea Utara dengan 3 pria yang luar biasa bahwa semua orang mencari begitu maju untuk bertemu. Mereka tampaknya dalam keadaan sehat, ”tulis Trump dalam sebuah posting di Twitter seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu keluarga Tony Kim, salah satu tahanan yang dibebaskan, berterima kasih kepada Trump.

"Kami sangat berterima kasih atas pembebasan suami dan ayah kami, Tony Kim, dan dua tahanan Amerika lainnya," bunyi pernyataan pihak keluarga Kim.

Pembebasan itu tampaknya menandakan upaya Jong-un untuk menunjukkan nada yang lebih positif terhadap pertemuan dengan Trump. Pembebasan ini sekaligus mengikuti janji terbarunya untuk menunda uji coba rudal dan menutup situs uji coba bom nuklir Pyongyang.

Sementara Jong-un menyerahkan sisa tahanan Amerika terakhir yang sering Korut gunakan di masa lalu sebagai chip tawar-menawar dengan AS, pembebasan itu juga bisa ditujukan untuk menekan Trump guna membuat konsesi sendiri dalam usahanya untuk mendapatkan Pyongyang meninggalkan persenjataan nuklirnya.

Nasib ketiga orang Korea-Amerika - termasuk Kim Hak-Song dan Kim Dong-chul - berada di antara sejumlah masalah rumit menjelang pertemuan pertama AS dan para pemimpin Korut.

Ketika Pompeo kembali ke hotel Pyongyang-nya dari pertemuan 90 menit dengan Jong-un, Menteri Luar Negeri itu menyilangkan jemarinya ketika ditanya oleh wartawan apakah ada kabar baik tentang para tahanan.

Baca Juga: Menlu AS Dilaporkan Kembali Lakukan Kunjungan ke Korut

Seorang pejabat Korut datang ke hotel tidak lama kemudian untuk memberi tahu Pompeo bahwa Jong-un telah membebaskan mereka, menurut seorang pejabat senior AS yang hadir untuk pertukaran.

Pompeo menjawab: "Itu luar biasa," menurut pejabat tersebut.

"Anda harus berhati-hati bahwa mereka tidak membuat kesalahan yang sama lagi," pesan pejabat Korut seperti dikutip pejabat tersebut.

"Ini adalah keputusan yang sulit. Mereka berada di udara kurang dari satu jam setelah meninggalkan tahanan," imbuhnya.

Gedung Putih mengatakan Trump memandang pembebasan ketiga orang Amerika itu sebagai sikap positif dari niat baik menjelang KTT yang direncanakan. Pertemuan Trump dengan Kim Jong-un sendiri direncanakan dilangsungkan pada akhir Mei atau awal Juni.

Gedung Putih mengatakan kesehatan tiga orang Amerika tampaknya dalam kondisi baik dan semua bisa berjalan tanpa bantuan ke pesawat.

Hingga saat ini, satu-satunya orang Amerika yang dibebaskan oleh Korut selama kepresidenan Trump adalah Otto Warmbier, seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang kembali ke AS dalam keadaan koma musim panas lalu setelah 17 bulan ditawan. Ia kemudian meninggal beberapa hari kemudian.

Kematian Warmbier memunculkan ketegangan AS-Korut, yang sudah tinggi saat uji coba rudal Pyongyang.

Tiga tahanan yang baru dibebaskan adalah misionaris Korea-Amerika Kim Dong-chul; Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim, yang menghabiskan satu bulan mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang yang didanai asing (PUST) sebelum dia ditangkap pada tahun 2017; dan Kim Hak-song, yang juga mengajar di PUST.

Baca Juga: Korut Bebaskan Tiga Warga AS yang Ditahan

Media Korut mengatakan mereka ditahan baik untuk tindakan subversi atau melakukan "tindakan bermusuhan" terhadap pemerintah Pyongyang.

KTT AS-Korut yang akan datang telah memicu kebingungan diplomasi, dengan Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan China mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Tokyo pada hari Rabu.

Namun, Korut mengingatkan AS bahwa masih ada ketegangan di antara mereka. Media pemerintah Korut menyatakan Pyongyang memperingatkan AS atas penggunaan kata-kata dan tindakan yang dapat menghancurkan suasana dialog yang sulit dimenangkan.

“AS terus-menerus berpegang teguh pada kebijakan permusuhan terhadap DPRK, menyesatkan opini publik. Perilaku seperti itu dapat mengakibatkan membahayakan keamanan negaranya sendiri,” tambahnya, mengacu pada nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5332 seconds (0.1#10.140)