Senator AS Ingin Rusia Dilabeli Sponsor Terorisme

Senin, 23 April 2018 - 16:29 WIB
Senator AS Ingin Rusia Dilabeli Sponsor Terorisme
Senator AS Ingin Rusia Dilabeli Sponsor Terorisme
A A A
WASHINGTON - Parlemen Amerika Serikat (AS) sedang memperjuangan inisiatif yang akan mendorong pemerintah Presiden Donald Trump melabeli Rusia sebagai negara sponsor terorisme. Insiatif berasal dari Senator Partai Republik, Cory Gardner.

Senator yang mewakili negara bagian Colorado ini dalam artikelnya di The New York Times mengusik soal serangan serangan racun saraf terhadap mantan agen ganda Moskow Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris.

Menurutnya, insiden itu menjadi salah satu bukti yang bisa mengukuhkan rasa bersalah Rusia. Kendati demikian, pemerintah Inggris hingga kini belum menunjukkan bukti atas tuduhan Moskow mendalangi serangan racun di Salisbury.

Tuduhan pelanggaran Rusia lainnya yang dicatat oleh Gardner termasuk jatuhnya pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 di atas wilayah Donbass, Ukraina, meskipun penyelidikan kecelakaan itu masih berlangsung dan pihak yang bersalah belum ditentukan.

Dukungan Rusia untuk pemerintah Suriah yang dituding menggunakan senjata kimia terhadap warganya sendiri, juga digunakan Senator Gardner sebagai alasan yang kuat bahwa pemerintah Presiden Vladimir Putin mendukung aksi terorisme.

Gardner bahkan mengklaim bahwa Rusia mendukung Daesh atau ISIS. Klaim ini mengutip publikasi media Ukraina yang menampilkan wawancara tahun 2015 dengan seorang militan ISIS yang mengaku sebagai seorang petugas FSB.

"Inilah sebabnya mengapa saya berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang akan mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk menentukan dalam 90 hari apakah Federasi Rusia memenuhi kriteria yang akan ditetapkan sebagai sponsor negara terorisme (atau tidak)," katanya.

"Jika jawabannya adalah ya, Rusia akan menghadapi pembatasan bantuan asing Amerika, larangan ekspor dan penjualan produk pertahanan Amerika (ke Rusia), dan pembatasan keuangan dan lainnya," kata Senator Gardner, seperti dikutip Sputnik, Senin (23/4/2018).

Sentimen Gardner diduga menggemakan pernyataan yang dibuat oleh mantan Presiden AS Barack Obama beberapa tahun lalu, yang menggambarkan Rusia sebagai salah satu dari tiga ancaman teratas dunia, bersama dengan virus Ebola dan Daesh atau ISIS.

Hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia telah memburuk selama beberapa tahun terakhir setelah konflik di Suriah dan krisis Ukraina.

Sebelumnya, legislator AS telah memberlakukan beberapa putaran sanksi ekonomi terhadap Rusia. Parlemen juga telah mendorong Presiden Trump untuk berkomentar pada tahun 2017 bahwa hubungan antara kedua negara berada pada titik terendah dan sangat berbahaya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5267 seconds (0.1#10.140)