4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China

Senin, 15 Januari 2024 - 20:20 WIB
loading...
A A A
Saat ini, Rusia, Iran, dan negara-negara satelit serta non-negara Iran merupakan antagonis utama dalam serangan terhadap tatanan global.

3. Uni Emirat Arab

4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China

Foto/Reuters

Melansir The Hill, Masyarakat Emirat akhirnya menyimpulkan bahwa dengan teman-teman seperti ini, mereka membutuhkan musuh, dan mereka secara bertahap beralih ke Rusia dan China untuk pertumbuhan ekonomi dan pengaruh diplomatik. UEA telah menjadi mitra dagang terbesar Rusia dan China di dunia Arab.

China adalah mitra dagang non-minyak terbesar UEA secara global, dan UEA adalah mitra dagang terbesar kedua Beijing.

Kolusi UEA dengan kepentingan Rusia telah menjadi titik perselisihan dengan pemerintah AS selama beberapa waktu. Hubungannya dengan Grup Wagner di Libya dan pasokan senjata kepada panglima perang pemberontak Khalifa al Hiftar telah lama membuat marah para pembuat kebijakan di Washington, mendorong mereka untuk memberikan sanksi kepada entitas yang berbasis di UEA pada bulan Januari.

Keterlibatan Abu Dhabi selanjutnya dalam aktivitas Wagner di Sudan semakin menambah pemicu konflik tersebut. Menurut laporan dari wilayah tersebut, Wagner dan UEA telah bekerja sama untuk mengekspor emas dari Sudan ke Dubai, di mana hasil penjualannya memenuhi kas Wagner, pemberontak Sudan, dan perantara UEA.

4. Mesir

4 Negara Arab yang Gabung Aliansi Rusia dan China

Foto/Reuters

Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran China di pelabuhan-pelabuhan strategis Mesir telah berkembang pesat. Hal ini mencakup keterlibatan perusahaan swasta dan milik negara China dalam akuisisi sebagian, pengembangan, dan pengoperasian pelabuhan dan terminal Mesir, dengan konsesi hingga 38 tahun.

Selain perusahaan milik negara China yang memegang saham di dua pelabuhan di pintu masuk utara dan selatan Terusan Suez, sebuah perusahaan swasta China Tiongkok juga mengoperasikan dua pelabuhan strategis di pantai Mediterania Mesir dan sedang mengembangkan dan pada akhirnya akan mengoperasikan pelabuhan ketiga di Abu Qir, Pangkalan Angkatan Laut.

Hal ini bertepatan dengan investasi besar China di Zona Ekonomi Terusan Suez, zona ekonomi khusus seluas 455 km persegi yang terletak di sepanjang koridor maritim yang sangat penting bagi perdagangan global.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2182 seconds (0.1#10.140)