Pesawat Militer Aljazair Jatuh, Total 257 Korban Tewas

Kamis, 12 April 2018 - 11:01 WIB
Pesawat Militer Aljazair...
Pesawat Militer Aljazair Jatuh, Total 257 Korban Tewas
A A A
ALJIR - Sekitar 257 penumpang tewas ketika pesawat angkut militer Ilyushin Il-76 jatuh di dekat ibu kota Aljazair.

Pesawat itu mengalami kecelakaan di dekat bandara Boufarik, barat daya Aljir, kemarin. Sesaat pesawat jatuh, banyak orang berkumpul di dekat badan pesawat yang hancur dan terbakar. Banyak jenazah penumpang pesawat yang dievakuasi dengan kantung mayat berwarna putih.

Stasiun televisi milik pemerintah Aljazair melaporkan sebanyak 257 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Aljzair mengungkapkan jumlah martir yang meninggal adalah 247 penumpang dan 10 awak kabin, sebagian besar adalah tentara dan juga keluarganya. “Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Militer di Ain Naadja untuk dilakukan identifikasi,” demikian keterangan Kemhan Aljazair.

Melansir Reuters, Kemhan mengungkapkan pesawat transportasi militer itu hendak terbang ke Tindouf, wilayah perbatasan Aljazair dengan Sahara Barat. “Kecelakaan itu terjadi perimeter bandara,” ungkap Kementerian Pertahanan Aljazair. Mereka juga menyatakan ucapan duka bagi keluarga korban.

Juru bicara Badan Perlindungan Sipil Aljazair Mohammed Achour mengungkapkan, pesawat yang mengalami kecelakan itu berjenis Ilyushin II-76 buatan Rusia. “Pesawat itu mengangkut tentara dan anggota keluarganya,” katanya dilansir Guardian.

Militer menyatakan melakukan penyidikan mengenai penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. “Panglima Militer Jenderal Gaid Salah telah meninjau lokasi kecelakaan,” demikian keterangan militer Aljazair. Salah telah memerintahkan investasi mendalam kecelakaan tersebut.

Sementara itu, seorang anggota partai berkuasa di Aljazair, FLN, Djamel Ould Abbes mengungkapkan kepada stasiun televisi Ennahar kalau 26 anggota pejuang Polisario juga tewas. Polisario merupakan kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan di Sahara Barat, wilayah yang juga diklaim oleh Maroko.

Tindouf merupakan kawasan di mana ribuan pengungsi dari Sahara Barat. Sebagian besar penduduk di sana adalah pendukung Polisario. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berusaha memediasi ketegangan di kawasan tersebut selama bertahun-tahun, tetapi selalu mengalami kegagalan.

Ketegangan di kawasan Sahara Barat terjadi sejak kolonialisasi Spanyol meninggal kawasan itu pada 1975. Maroko mengklaim kawasan itu. Sedangkan Polisario membentuk Republik Demokratis Arab Sahrawi di Sahara Barat. Polisario didukung penuh Aljazair.

Pesawat Ilyushin II-76 terbaru itu ternyata sudah berusia tua. Pesawat itu diproduksi pada 1970-an. Pesawat yang dijadikan alat transportasi itu dikabarkan tidak mendapatkan perawatan yang baik. Salah satu kelebihan pesawat tersebut adalah mampu lepas landas dan mendarat di landasan yang tidak rata.

Ilyushin Il-76 dikenal NATO dengan nama Candid merupakan pesawat empat mesin turbofan yang didesain perusahaan peawat Ilyushin. Pesawat itu pertama kali digunakan sebagai angkut komersial pada 1967 untuk menggantikan Antonov An-12.

Pesawat itu awal mulanya digunakan untuk mengakut mesin berat ke wilayah pedalaman. Kemudian, Ilyushin Il-76 dibuat versi militer dan dikenal luas dan digunakan di Eropa, Asia, dan Afrika. Itu biasanya digunakan sebagai tanker pengisi bahan bakar dan pusat komando.

Ilyushin Il-76 juga dikenal sebagai pesawat kargo untuk mengangkut alat berat. Itu juga digunakan sebagai transportasi layanan darurat bagi warga sipil untuk bantuan kemanusiaan dan operasi bencana di seluruh dunia.

Sebelumnya pada Februari 2014, pesawat Angkatan Udara Aljazair Lockheed C-130 Hercules jatuh di pegunungan di Aljazair timur dan menewaskan 77 orang. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0445 seconds (0.1#10.140)