Dua Jet F-15-nya Dituduh Merudal Suriah, Israel Bungkam

Senin, 09 April 2018 - 16:50 WIB
Dua Jet F-15-nya Dituduh Merudal Suriah, Israel Bungkam
Dua Jet F-15-nya Dituduh Merudal Suriah, Israel Bungkam
A A A
TEL AVIV - Tel Aviv tidak berkomentar setelah Suriah dan Rusia menuduh dua jet tempur F-15 Israel sebagai pelaku serangan delapan peluru kendali (rudal) terhadap pangkalan militer T-4 Suriah di dekat Homs.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, serangan rudal tersebut menewaskan 14 orang.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Pertahanan Rusia merinci kronologi serangan yang berlangsung pada Senin dini hari.

"Pada tanggal 9 April, dari pukul 03.25 hingga pukul 03.53 waktu Moskow, dua jet Angkatan Udara Israel F-15 melakukan serangan udara dengan peluru kendali terhadap lapangan terbang T-4 dari wilayah Lebanon dan tanpa memasuki wilayah udara Suriah," kata kementerian tersebut.

Ada delapan rudal yang ditembakkan oleh dua jet tempur F-15 Israel, lima di antaranya ditembak jatuh oleh sistem rudal pertahanan udara Suriah. "Tiga rudal mencapai bagian barat lapangan udara. Tidak ada penasihat militer Rusia di antara mereka yang terluka," lanjut kementerian tersebut.

Tak hanya pemerintah Israel di Tel Aviv dan Yerusalem yang bungkam. Kedutaan Besar Israel di Rusia saat dikonfirmasi Sputnik juga menolak berkomentar."Tidak ada komentar," kata atase pers misi diplomatik Alex Gandler.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menolak membuat pernyataan untuk merespons komentar dari Moskow dan Damaskus.

Moskow telah meminta Tel Aviv untuk memberikan penjelasan atas serangan udara tersebut. Sedangkan Damaskus menyatakan serangan udara pada Senin dini hari itu sebagai agresi.

Fakta-fakta tentang Pangkalan Т-4

Pangkalan udara T-4, juga dikenal sebagai Pangkalan Militer Tiyas, terletak di provinsi Homs, sebelah barat kota kuno Palmyra. Basis ini merupakan pangkalan udara terbesar di Suriah.

Sebagai fasilitas penting yang strategis, pangkalan Tiyas telah berulang kali mengalami serangan.

Pada Mei 2016, perusahaan intelijen swasta Stratfor mempresentasikan citra satelit yang menunjukkan bahwa kelompok Daesh atau ISIS menyerang pangkalan militer Tiyas dan menghancurkan empat helikopter Rusia dan 20 truk logistik.

Kelompok Daesh kala itu mengklaim telah mengebom peralatan tempur Rusia, namun Kementerian Pertahanan Moskow menolak klaim tersebut dan menganggapnya sebagai propaganda.

Pada Februari 2018, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan udara di Tiyas dengan klaim menggempur target militer Iran di sana. Sebelum meluncurkan serangan udara, Tel Aviv melaporkan bahwa sebuah helikopter Israel telah mencegat sebuah pesawat tak berawak Iran yang menyeberang ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

IDF menuduh Iran mengendalikan pangkalan udara Tiyas sebagai asal penerbangan pesawat nirawak yang dicegat dan ditembak jatuh di atas udara Israel utara.

Sebagai respons, militer negara Yahudi itu meluncurkan 12 serangan udara di pangkalan Tiyas dan ditanggapi dengan tembakan rudal dari sistem pertahanan udara Suriah. Satu jet tempur Israel waktu itu terkena tembakan rudal, namun pilotnya berhasil menyelamatkan diri.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6216 seconds (0.1#10.140)