AS: Rusia Gunakan Rudal Balistik Korea Utara untuk Gempur Ukraina

Sabtu, 06 Januari 2024 - 08:32 WIB
loading...
AS: Rusia Gunakan Rudal...
Amerika Serikat menuduh Rusia menggunakan rudal balistik Korea Utara dalam perangnya melawan Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia telah menggunakan rudal balistik dan peluncur yang dipasok oleh Korea Utara (Korut) dalam perangnya melawan Ukraina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyebutnya sebagai “eskalasi yang signifikan dan memprihatinkan” sehubungan dengan dukungan Pyongyang terhadap Moskow.

Dia mengatakan AS akan mengangkat masalah ini ke Dewan Keamanan PBB dan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap mereka yang berupaya memfasilitasi transfer senjata ke Rusia.

Moskow telah membantah adanya kolaborasi seperti yang dituduhkan Amerika.



Beberapa jam setelah Gedung Putih melontarkan tuduhan tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan agar produksi kendaraan peluncur rudal diperluas.

Kim Jong-un telah mengunjungi Rusia untuk membahas potensi kerja sama militer pada bulan September lalu.

AS sebelumnya menuduh Pyongyang memasok senjata ke Rusia, namun tuduhan terbaru ini adalah pertama kalinya intelijen AS berbagi rincian tentang rudal balistik—roket berpemandu yang dapat mencapai sasaran sejauh 900 km (500 mil).

Tidak jelas apa yang akan diperoleh Korea Utara sebagai imbalan atas penyediaan senjata tersebut kepada Rusia.

Beberapa negara Barat telah menyampaikan kekhawatirannya atas potensi transfer senjata atau teknologi militer Moskow ke Pyongyang.

Pada 2017, sebuah laporan dari lembaga think tank International Institute for Strategic Studies menyatakan bahwa Korea Utara dapat dengan cepat mengembangkan rudal baru dengan memperoleh mesin roket RD-250 Soviet dari saluran gelap yang beroperasi di Rusia atau Ukraina.

Ukraina membantah tuduhan tersebut dan mengatakan Rusia-lah yang patut disalahkan.

Namun pada tahun itu, Korea Utara mampu dengan cepat memperluas persenjataan rudalnya, dengan memperkenalkan dua sistem baru: Hwasong-12 jarak menengah dan Hwasong-14 antarbenua.

Berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih pada hari Kamis, Kirby mengatakan pengadaan rudal balistik Rusia dari Korea Utara merupakan pelanggaran langsung terhadap sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Kami akan menuntut Rusia bertanggung jawab karena sekali lagi melanggar kewajiban internasionalnya,” katanya.

Dia juga mengatakan AS yakin Rusia berencana membeli rudal jarak dekat dari Iran, namun hingga saat ini mereka belum melakukannya.

Sementara itu, Inggris mengatakan pihaknya mengutuk keras penggunaan rudal balistik yang bersumber dari Korea Utara di Ukraina oleh Rusia.

“Korea Utara tunduk pada rezim sanksi yang kuat, dan kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan bahwa Korea Utara membayar harga yang mahal karena mendukung perang ilegal Rusia di Ukraina,” kata juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris, seperti dikutip BBC, Sabtu (6/1/2024).

Dalam pengarahannya, Kirby juga mendesak Kongres AS untuk menyetujui pendanaan tambahan AS untuk Ukraina tanpa penundaan.

“Respons paling efektif terhadap kekerasan mengerikan yang dilakukan Rusia terhadap rakyat Ukraina adalah dengan terus memberikan Ukraina kemampuan pertahanan udara yang penting dan jenis peralatan militer lainnya,” katanya.

“Iran dan DPRK [Korea Utara] mendukung Rusia. Ukraina berhak mengetahui bahwa rakyat Amerika dan pemerintah akan terus mendukung mereka.”

Paket bantuan militer AS terakhir ke Ukraina, senilai sekitar USD250 juta telah disetujui oleh Gedung Putih pada 27 Desember.

Pembicaraan mengenai pendanaan lebih lanjut terhenti di Kongres karena kurangnya dukungan di kalangan Partai Republik, yang bersikeras bahwa tindakan keamanan yang lebih ketat di perbatasan AS-Meksiko harus menjadi bagian dari kesepakatan bantuan militer.

Ukraina telah memperingatkan bahwa upaya perang dan keuangan negaranya terancam jika bantuan Barat tidak segera diberikan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
4 Alasan Michelle Obama...
4 Alasan Michelle Obama Memilih Menyendiri di Tengah Rumor Perceraian, Salah Satunya Ambisi Suami saat Jadi Presiden AS
Penyelundupan Ilegal...
Penyelundupan Ilegal di Perbatasan Korea Utara dan China Picu Tragedi Kemanusiaan
Apa Itu Program Nuklir...
Apa Itu Program Nuklir Iran Serta Apa Maunya AS dan Israel? Ini Penjelasannya
Helikopter Wisata Jatuh...
Helikopter Wisata Jatuh ke Sungai Hudson New York, 6 Orang Tewas
Ancaman Serang Iran...
Ancaman Serang Iran Serius, Kapal Induk Nuklir AS Kedua Tiba di Timur Tengah
Kocak, Pria Ini Gunakan...
Kocak, Pria Ini Gunakan Pengacara AI yang Membuat Hakim Bingung dan Marah
Terungkap, CIA Diam-diam...
Terungkap, CIA Diam-diam Memburu Hitler selama 1 Dekade di Amerika Selatan
Ribuan Warga Gaza Diamputasi...
Ribuan Warga Gaza Diamputasi Akibat Serangan Israel
Lawan Tarif Trump, Xi...
Lawan Tarif Trump, Xi Jinping: China Tak Takut!
Rekomendasi
Kemenkum Sahkan PB IKA...
Kemenkum Sahkan PB IKA PMII Periode 2025-2030, Fathan Subchi Ajak Alumni Bersatu
Hadir Lebih Seru dan...
Hadir Lebih Seru dan Menarik, Saksikan Keseruan Family 100 di MNCTV
Kisah Warung Legendaris...
Kisah Warung Legendaris Bu Sum di Yogyakarta, Berkembang Bersama Pendanaan dari BRI
Berita Terkini
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
1 jam yang lalu
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
2 jam yang lalu
Ahmed Manasra Ditangkap...
Ahmed Manasra Ditangkap Israel saat Berusia 13 Tahun, Kini Dia Dibebaskan dan Jadi Ikon Perlawanan Palestina
2 jam yang lalu
4 Alasan Michelle Obama...
4 Alasan Michelle Obama Memilih Menyendiri di Tengah Rumor Perceraian, Salah Satunya Ambisi Suami saat Jadi Presiden AS
3 jam yang lalu
Profil 4 Istri Raja...
Profil 4 Istri Raja Hussein Yordania, Siapa Saja Mereka?
4 jam yang lalu
Penyelundupan Ilegal...
Penyelundupan Ilegal di Perbatasan Korea Utara dan China Picu Tragedi Kemanusiaan
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved