Korea Selatan Perintahkan Evakuasi Warga Pulau karena Tembakan Artileri Korut
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) telah memerintahkan warga sipil di satu pulau dekat perbatasan dengan Korea Utara (Korut) untuk mengungsi ke tempat perlindungan.
Evakuasi dilakukan setelah menuduh Pyongyang menembakkan ratusan peluru artileri sebagai bagian dari “provokasi” militer.
“Perintah evakuasi dikeluarkan dua kali pada Jumat sore (5/1/2024) oleh otoritas setempat,” ungkap laporan Yonhap News.
Yonhap mencatat, “Perintah tersebut dikeluarkan di tengah tanda-tanda provokasi militer yang dilakukan Korea Utara.”
“Kami mengumumkan evakuasi setelah menerima telepon dari unit militer yang mengatakan mereka melakukan serangan maritim di Pulau Yeongpyeong karena ada situasi dengan provokasi Korea Utara,” papar seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip Yonhap.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel kemudian mengatakan Korea Utara meluncurkan sekitar 200 peluru artileri di lepas pantai baratnya pada Jumat pagi.
Proyektil tersebut mendarat di zona penyangga maritim yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan tahun 2018 antara kedua Korea, meskipun Pyongyang telah menarik diri dari perjanjian tersebut.
“Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korea Utara dan sangat mendesak agar hal ini segera dihentikan,” tegas juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun.
“Militer Korea Selatan, yang bekerja dalam koordinasi erat dengan AS, melacak dan memantau aktivitas terkait dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korea Utara,” tegas dia.
“Seoul berencana melakukan latihan tembak sendiri di pulau-pulau perbatasan barat laut di Laut Kuning pada Jumat malam, sebagai tanggapan terhadap tembakan artileri oleh Pyongyang,” ungkap para pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada Yonhap News.
Laporan tersebut muncul segera setelah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di dekat perbatasan, yang dikutuk Korea Utara sebagai “manuver perang yang sembrono.”
Melibatkan brigade infanteri mekanis Angkatan Darat Korea Selatan dan Tim Tempur Brigade Stryker AS, latihan tersebut dimulai pada 29 Desember di kota perbatasan Pocheon, sekitar 46 km (28,5 mil) timur laut Seoul.
Evakuasi dilakukan setelah menuduh Pyongyang menembakkan ratusan peluru artileri sebagai bagian dari “provokasi” militer.
“Perintah evakuasi dikeluarkan dua kali pada Jumat sore (5/1/2024) oleh otoritas setempat,” ungkap laporan Yonhap News.
Yonhap mencatat, “Perintah tersebut dikeluarkan di tengah tanda-tanda provokasi militer yang dilakukan Korea Utara.”
“Kami mengumumkan evakuasi setelah menerima telepon dari unit militer yang mengatakan mereka melakukan serangan maritim di Pulau Yeongpyeong karena ada situasi dengan provokasi Korea Utara,” papar seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip Yonhap.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel kemudian mengatakan Korea Utara meluncurkan sekitar 200 peluru artileri di lepas pantai baratnya pada Jumat pagi.
Proyektil tersebut mendarat di zona penyangga maritim yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan tahun 2018 antara kedua Korea, meskipun Pyongyang telah menarik diri dari perjanjian tersebut.
“Kami dengan sungguh-sungguh memperingatkan seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korea Utara dan sangat mendesak agar hal ini segera dihentikan,” tegas juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun.
“Militer Korea Selatan, yang bekerja dalam koordinasi erat dengan AS, melacak dan memantau aktivitas terkait dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korea Utara,” tegas dia.
“Seoul berencana melakukan latihan tembak sendiri di pulau-pulau perbatasan barat laut di Laut Kuning pada Jumat malam, sebagai tanggapan terhadap tembakan artileri oleh Pyongyang,” ungkap para pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada Yonhap News.
Laporan tersebut muncul segera setelah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan di dekat perbatasan, yang dikutuk Korea Utara sebagai “manuver perang yang sembrono.”
Melibatkan brigade infanteri mekanis Angkatan Darat Korea Selatan dan Tim Tempur Brigade Stryker AS, latihan tersebut dimulai pada 29 Desember di kota perbatasan Pocheon, sekitar 46 km (28,5 mil) timur laut Seoul.
(sya)