Trump pada Putra Mahkota Saudi: Harga Senjata AS Kacang bagi Anda
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berseloroh kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman soal harga senjata Washington yang tak ada artinya dibanding kekayaannya. Trump ibaratkan Pangeran Mohammed beli senjata itu seperti membeli kacang.
Dalam sebuah pertemuan dengan Pangeran Mohammed di Gedung Putih, hari Selasa waktu Washington, DC, pemimpin Amerika itu membawa beberapa gambar senjata Washington untuk diperlihatkan di hadapan wartawan. Trump lantas membanggakan penjualan senjata bernilai miliaran dollar AS ke Kerajaan Arab Saudi.
Salah satu gambar senjata AS yang ditunjuk Presiden Trump bertuliskan harga USD12,5 miliar. Itu merupakan angka penjualan terbaru senjata Washington kepada Riyadh.
”Tiga miliar dollar, 533 ... juta dollar, 525 ... juta dollar,” kata Trump sambil menunjuk foto-foto senjata tersebut. Dia kemudian berpaling ke Putra Mahkota Saudi dan berujar; ”Itu kacang bagi Anda!”.
Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tertawa terbahak-bahak atas sanjungan Trump.
Baca Juga: Trump Minta Saudi Berbagi Kekayaan dengan Beli Banyak Senjata AS
Pemimpin Gedung Putih dalam pertemuan itu juga meminta Pangeran Mohammed untuk berbagi kekayaan negaranya dengan membeli banyak senjata buatan AS.
”Arab Saudi adalah negara yang sangat kaya, dan mereka akan memberi AS sebagian dari kekayaan itu, semoga dalam bentuk pekerjaan, dalam bentuk pembelian peralatan militer terbaik di mana pun di dunia,” kata Trump.
”Tidak ada yang mendekati (AS), seperti yang saya katakan sebelumnya, ketika menyangkut rudal dan pesawat serta semua peralatan militer,” kata Trump. ”Tidak ada yang bahkan mendekati kami dalam hal teknologi dan kualitas peralatan, dan Arab Saudi mengapresiasi itu,” katanya lagi, seperti dikutip CNBC, Rabu (21/3/2018).
Gencarnya keinginan Trump untuk menjual senjata Washington kepada Riyadh ditentang beberapa senator AS seperti Mike Lee, Bernie Sanders, dan Chris Murphy yang telah memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) pada bulan Februari lalu. RUU itu berisi seruan penarikan militer AS dari konflik Yaman, di mana Pentagon menyedikan bantuan intelijen dan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempur Saudi dan koalisinya.
Suara penentangan perang Yaman itu disuarkan lagi para senator tersebut pada hari Selasa. Tak hanya para senator, para demonstran anti-perang juga beraksi di Washington dan New York City. Mereka mengecam kunjungan Putra Mahkota Saudi tersebut karena dianggap bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Yaman akibat agresi Saudi dan sekutu Arab-nya.
Saudi dan koalisinya menggempur Yaman sejak 2015 untuk memerangi pemberontak Houthi. Agresi itu atas permintaan presiden sah Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak Houthi.
Dalam sebuah pertemuan dengan Pangeran Mohammed di Gedung Putih, hari Selasa waktu Washington, DC, pemimpin Amerika itu membawa beberapa gambar senjata Washington untuk diperlihatkan di hadapan wartawan. Trump lantas membanggakan penjualan senjata bernilai miliaran dollar AS ke Kerajaan Arab Saudi.
Salah satu gambar senjata AS yang ditunjuk Presiden Trump bertuliskan harga USD12,5 miliar. Itu merupakan angka penjualan terbaru senjata Washington kepada Riyadh.
”Tiga miliar dollar, 533 ... juta dollar, 525 ... juta dollar,” kata Trump sambil menunjuk foto-foto senjata tersebut. Dia kemudian berpaling ke Putra Mahkota Saudi dan berujar; ”Itu kacang bagi Anda!”.
Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tertawa terbahak-bahak atas sanjungan Trump.
Baca Juga: Trump Minta Saudi Berbagi Kekayaan dengan Beli Banyak Senjata AS
Pemimpin Gedung Putih dalam pertemuan itu juga meminta Pangeran Mohammed untuk berbagi kekayaan negaranya dengan membeli banyak senjata buatan AS.
”Arab Saudi adalah negara yang sangat kaya, dan mereka akan memberi AS sebagian dari kekayaan itu, semoga dalam bentuk pekerjaan, dalam bentuk pembelian peralatan militer terbaik di mana pun di dunia,” kata Trump.
”Tidak ada yang mendekati (AS), seperti yang saya katakan sebelumnya, ketika menyangkut rudal dan pesawat serta semua peralatan militer,” kata Trump. ”Tidak ada yang bahkan mendekati kami dalam hal teknologi dan kualitas peralatan, dan Arab Saudi mengapresiasi itu,” katanya lagi, seperti dikutip CNBC, Rabu (21/3/2018).
Gencarnya keinginan Trump untuk menjual senjata Washington kepada Riyadh ditentang beberapa senator AS seperti Mike Lee, Bernie Sanders, dan Chris Murphy yang telah memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) pada bulan Februari lalu. RUU itu berisi seruan penarikan militer AS dari konflik Yaman, di mana Pentagon menyedikan bantuan intelijen dan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempur Saudi dan koalisinya.
Suara penentangan perang Yaman itu disuarkan lagi para senator tersebut pada hari Selasa. Tak hanya para senator, para demonstran anti-perang juga beraksi di Washington dan New York City. Mereka mengecam kunjungan Putra Mahkota Saudi tersebut karena dianggap bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Yaman akibat agresi Saudi dan sekutu Arab-nya.
Saudi dan koalisinya menggempur Yaman sejak 2015 untuk memerangi pemberontak Houthi. Agresi itu atas permintaan presiden sah Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi yang nyaris digulingkan kelompok pemberontak Houthi.
(mas)