Tak Ada Korban WNI dalam Tabrakan Dahsyat Japan Airlines vs Pesawat Coast Guard Jepang

Rabu, 03 Januari 2024 - 14:14 WIB
loading...
Tak Ada Korban WNI dalam Tabrakan Dahsyat Japan Airlines vs Pesawat Coast Guard Jepang
Penerbangan Japan Airlines terbakar setelah tabrakan dengan dengan pesawat Coast Guard Jepang di Bandara Haneda Tokyo, Selasa (2/1/2024). Tak ada korban WNI dalam insiden ini. Foto/REUTERS
A A A
TOKYO - Tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden tabrakan antara pesawat milik Japan Airlines (JAL) yang membawa 379 orang dengan pesawat Coast Guard Jepang di landasanpacu Bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa. Kedua pesawat terbakar dan lima orang dinyatakan tewas.

"Semua penumpang selamat. Tidak ada WNI. Saat ini penerbangan dari Haneda sudah kembali normal," katajuru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Lalu Muhamad Iqbal dalam pesan singkat WhatsApp, Rabu (3/1/2024).

Menteri Perhubungan Jepang Tetsuo Saito mengatakan seluruh penumpang Japan Airlines penerbangan JAL-516 yang berjumlah 379 orang keluar dengan selamat sebelum pesawat habis dilalap api.



Menurut Saito, pilot pesawat Coast Guard melarikan diri, namun lima awaknya tewas.

Video yang disiarkan stasiun televisi lokal menunjukkan letusan hebat dengan kobaran api dan asap dari sisi pesawat Japan Airlines saat meluncur setelah mendarat. Area sekitar sayap kemudian terbakar. Rekaman satu jam kemudian menunjukkan kedua pesawat terbakar habis.

Video yang diunggah ke platform media sosial X menunjukkan orang-orang meluncur ke bawah seluncuran darurat tiup dari sisi pesawatpenumpang sementara api keluar dari bagian belakang pesawat.

Pesawat JAL tersebut adalah Airbus A-350 yang terbang dari bandara Shin Chitose, dekat kota Sapporo, menuju Haneda.

Juru bicara Coast Guard Yoshinori Yanagishima mengatakan pesawatmilik lembaga tersebut yang bertabrakan adalah MA-722, sebuahBombardier Dash-8.

“Saya merasakan ledakan seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat,” kata seorang penumpang penerbangan JapanAirlines kepada kantor berita Kyodo.

"Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap."

Anton Deibe (17), yang merupakan penumpang pesawat Japan Airlines,mengatakan kepada surat kabar Swedia; Aftonbladet: "Seluruh kabin dipenuhi asap dalam beberapa menit. Kami menjatuhkan diri ke lantai. Kemudian pintu darurat dibuka dan kami melemparkan diri kami ke arah mereka."

"Asap di dalam kabin sangat menyengat. Sungguh neraka. Kami tidak tahu ke mana kami akan pergi, jadi kami langsung lari ke lapangan. Terjadi kekacauan," imbuh Deibe, yang bepergian bersama orang tua dan saudara perempuannya.

Penumpang lain menggambarkan pemandangan kacau di dalam pesawat.

"Asap mulai memenuhi pesawat, dan saya berpikir, 'ini bisa sangatburuk'," kata seorang penumpang pria dewasa kepada wartawan dibandara.

“Ada pengumuman yang bilang pintu belakang dan tengah tidak bisa dibuka. Jadi semua turun dari depan,” ujarnya.

Seorang penumpang wanita mengatakan keadaan di dalam pesawat gelap karena api semakin membesar setelah mendarat.

“Di dalam pesawat semakin panas, dan saya pikir, sejujurnya, sayatidak akan selamat,” katanya dalam komentar yang ditayangkan distasiun televisi NHK.

Saito mengatakan Bandara Haneda saat ini ditutup sementara tabrakan tersebut sedang diselidiki oleh penyelidik keselamatan penerbangan dan polisi. Kendati demikian, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk membuka kembali bandara pada hari Rabu atau bahkan lebih cepat.

Dia menambahkan bahwa para pejabat tersebut melakukan yang terbaik untuk mencegah penundaan dalam pengiriman barang bantuan dan operasilainnya di wilayah yang terkena bencana.

Haneda adalah salah satu bandara tersibuk di Jepang, dan banyak orang melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru.

Insiden itu terjadi hanya sehari setelah serangkaian gempa bumimengguncang Jepang bagian barat, menewaskan hampir 50 orang diprefektur Ishikawa, dan Kyodo melaporkan bahwa pesawat Coast Guard dijadwalkan berangkat ke Niigata untuk mengirimkan barang bantuankepada warga yang terkena dampak bencana.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)