Serangan Drone Ukraina Tewaskan 20 Orang di Belgorod Rusia

Minggu, 31 Desember 2023 - 06:15 WIB
loading...
A A A
“Hari ini, rezim Kyiv melakukan serangan gabungan tanpa pandang bulu di kota Belgorod dengan dua rudal ‘Olkha’ dalam konfigurasi cluster terlarang, serta roket Vampire buatan Ceko,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam postingan Telegram. “Kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja.”

Dikatakan bahwa sebagian besar roket, termasuk rudal "Olkha", telah ditembak jatuh, sehingga menghindari korban yang jauh lebih besar, meskipun pecahannya telah berjatuhan di kota tersebut.

Gubernur Gladkov mengatakan 22 gedung apartemen telah rusak bersama dengan sejumlah besar properti komersial, pusat perbelanjaan dan pertokoan, dan lebih dari 100 mobil rusak, sebagian besar terbakar.

Gambar yang diposting oleh Kementerian Keadaan Darurat menunjukkan setidaknya tiga mobil terbakar, dan sebuah bangunan komersial dengan beberapa jendela pecah. Gambar lain yang diposting online menunjukkan asap hitam membubung dari kota.

Dua warga mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat rudal pertahanan udara membubung ke langit diikuti ledakan di udara dan kemudian ledakan yang lebih keras.

Kantor berita pemerintah Rusia RIA mengutip Kremlin yang mengatakan Presiden Vladimir Putin telah mengirim tim pekerja kesehatan dan darurat ke Belgorod.

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dalam apa yang disebutnya “operasi militer khusus”, melancarkan serangan udara terbesar dalam perang tersebut pada hari Jumat.

Para pejabat Ukraina mengatakan 39 warga sipil tewas dan 159 luka-luka ketika Rusia meluncurkan 158 rudal dan drone di lebih dari 120 kota besar dan kecil di seluruh Ukraina. Pada hari Sabtu, jumlah korban meningkat menjadi 41, setelah satu orang ditemukan tewas di Kyiv dan lainnya meninggal karena luka-luka di Odesa.

Rusia mengatakan unit anti-pesawatnya telah menghancurkan 13 roket Ukraina di wilayah Belgorod pada hari Jumat, serta 32 drone semalam di wilayah Bryansk, Oryol dan Kursk serta wilayah Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan kepada RIA bahwa Inggris dan AS telah menghasut Ukraina untuk melakukan “aksi teroris”, dan mengatakan negara-negara Uni Eropa juga harus disalahkan karena memasok senjata ke Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)