Hamas Tangkap Sekelompok Warga Palestina yang Jadi Mata-mata Israel di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas pada Minggu malam mengumumkan telah menangkap sekelompok warga Palestina yang menjadi mata-mata Israel di Gaza.
Mereka yang ditangkap telah bekerja sama dengan Zionis Israel untuk mengumpulkan data intelijen di Jalur Gaza segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut media Palestina, Shebab, sumber di pasukan keamanan internal al-Majd Hamas, bagian dari Brigade al-Qassam, membenarkan penangkapan sekelompok mata-mata tersebut.
Salah satu kolaborator mengaku ditugaskan oleh Shin Bet (badan kontraspionase Israel) untuk memantau rumah para pemimpin Hamas di seluruh Jalur Gaza.
Selain itu, para mata-mata tersebut juga diperintahkan untuk melaporkan setiap pergerakan anggota Hamas di wilayah tersebut.
Mata-mata lainnya, lanjut laporan Shebab, mengaku mencari keberadaan para pemimpin Hamas dengan tujuan membunuh mereka.
Para mata-mata itu ditangkap setelah Hamas menerima data dan dokumen yang dianggap berbahaya, termasuk nama-nama warga Palestina di Gaza yang berkolaborasi dengan pasukan Israel.
Menurut laporan Shehab, yang dikutip Jerusalem Post, Senin (25/12/2023), setelah menangkap para mata-mata, Hamas berhasil memperoleh "harta karun strategis" berupa informasi intelijen Israel.
“Harta karun strategis” ini mencakup informasi tentang penggunaan teknologi oleh Shin Bet dan bagaimana agennya berkomunikasi dan bekerja dengan agen-agen di Jalur Gaza.
Selain itu, Hamas telah belajar tentang "metode kerja para agen".
Hamas, lanjut laporan tersebut, mengeklaim bahwa temuan ini merupakan kesulitan besar bagi pekerjaan badan intelijen Israel selama perang di Gaza.
Pasukan al-Majd Hamas mengeluarkan pernyataan setelah laporan penangkapan para mata-mata tersebut beredar. "Kepemimpinan keamanan perlawanan di Jalur Gaza akan mengambil semua tindakan hukum dan revolusioner terhadap agen-agen tersebut dan menyerang dengan tangan besi siapa pun yang berani membuat kesepakatan dengan musuh," katanya.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Mereka yang ditangkap telah bekerja sama dengan Zionis Israel untuk mengumpulkan data intelijen di Jalur Gaza segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut media Palestina, Shebab, sumber di pasukan keamanan internal al-Majd Hamas, bagian dari Brigade al-Qassam, membenarkan penangkapan sekelompok mata-mata tersebut.
Salah satu kolaborator mengaku ditugaskan oleh Shin Bet (badan kontraspionase Israel) untuk memantau rumah para pemimpin Hamas di seluruh Jalur Gaza.
Selain itu, para mata-mata tersebut juga diperintahkan untuk melaporkan setiap pergerakan anggota Hamas di wilayah tersebut.
Mata-mata lainnya, lanjut laporan Shebab, mengaku mencari keberadaan para pemimpin Hamas dengan tujuan membunuh mereka.
Para mata-mata itu ditangkap setelah Hamas menerima data dan dokumen yang dianggap berbahaya, termasuk nama-nama warga Palestina di Gaza yang berkolaborasi dengan pasukan Israel.
Menurut laporan Shehab, yang dikutip Jerusalem Post, Senin (25/12/2023), setelah menangkap para mata-mata, Hamas berhasil memperoleh "harta karun strategis" berupa informasi intelijen Israel.
“Harta karun strategis” ini mencakup informasi tentang penggunaan teknologi oleh Shin Bet dan bagaimana agennya berkomunikasi dan bekerja dengan agen-agen di Jalur Gaza.
Selain itu, Hamas telah belajar tentang "metode kerja para agen".
Hamas, lanjut laporan tersebut, mengeklaim bahwa temuan ini merupakan kesulitan besar bagi pekerjaan badan intelijen Israel selama perang di Gaza.
Pasukan al-Majd Hamas mengeluarkan pernyataan setelah laporan penangkapan para mata-mata tersebut beredar. "Kepemimpinan keamanan perlawanan di Jalur Gaza akan mengambil semua tindakan hukum dan revolusioner terhadap agen-agen tersebut dan menyerang dengan tangan besi siapa pun yang berani membuat kesepakatan dengan musuh," katanya.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(mas)