Jenderal Tertinggi AS dan China Video Call setelah Hampir 2 Tahun Musuhan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Hubungan militer antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali terjalin pada Kamis ketika jenderal tertinggi kedua negara melakukan video call untuk pertama kali. Itu mengakhiri jeda hampir dua tahun sejak militer kedua pihak bermusuhan.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown berbicara melalui sambungan video call dengan Kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China Jenderal Liu Zhenli pada Kamis pagi waktu Amerika.
Itu merupakan pembicaraan pertama para jenderal tertinggi dari kedua negara sejak Jenderal Brown mengambil alih jabatan Jenderal Mark Milley.
“Jenderal Brown membahas pentingnya bekerja sama untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab, menghindari kesalahan perhitungan, dan menjaga jalur komunikasi yang terbuka dan langsung. Jenderal Brown menegaskan kembali pentingnya Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam dialog substantif untuk mengurangi kemungkinan kesalahpahaman,” demikian kesimpulan pembicaraan kedua jenderal yang disampaikan kantor Brown, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (22/12/2023).
Kedua pemimpin militer tersebut membahas sejumlah masalah keamanan global dan regional.
Amerika Serikat juga berupaya membujuk China untuk bergabung dalam koalisi baru pimpinan Washington untuk melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Sekadar diketahui, China memutuskan hubungan militer dengan AS pada Agustus 2022 setelah kesal dengan kunjungan Ketua DPR AS saat itu; Nancy Pelosi, ke Taiwan dan dukungan Washington terhadap Taipei.
Setelah ketegangan selama berbulan-bulan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan mengunjungi China, namun insiden balon mata-mata Beijing terbang di langit Amerika telah membatalkan rencana tersebut.
Blinken pada akhirnya melakukan perjalanan ke China ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha menyembunyikan insiden balon mata-mata tersebut.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown berbicara melalui sambungan video call dengan Kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China Jenderal Liu Zhenli pada Kamis pagi waktu Amerika.
Itu merupakan pembicaraan pertama para jenderal tertinggi dari kedua negara sejak Jenderal Brown mengambil alih jabatan Jenderal Mark Milley.
“Jenderal Brown membahas pentingnya bekerja sama untuk mengelola persaingan secara bertanggung jawab, menghindari kesalahan perhitungan, dan menjaga jalur komunikasi yang terbuka dan langsung. Jenderal Brown menegaskan kembali pentingnya Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam dialog substantif untuk mengurangi kemungkinan kesalahpahaman,” demikian kesimpulan pembicaraan kedua jenderal yang disampaikan kantor Brown, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (22/12/2023).
Kedua pemimpin militer tersebut membahas sejumlah masalah keamanan global dan regional.
Amerika Serikat juga berupaya membujuk China untuk bergabung dalam koalisi baru pimpinan Washington untuk melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Sekadar diketahui, China memutuskan hubungan militer dengan AS pada Agustus 2022 setelah kesal dengan kunjungan Ketua DPR AS saat itu; Nancy Pelosi, ke Taiwan dan dukungan Washington terhadap Taipei.
Setelah ketegangan selama berbulan-bulan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan mengunjungi China, namun insiden balon mata-mata Beijing terbang di langit Amerika telah membatalkan rencana tersebut.
Blinken pada akhirnya melakukan perjalanan ke China ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha menyembunyikan insiden balon mata-mata tersebut.