Xi Jinping Blak-blakan pada Biden: China Ingin Caplok Taiwan Secara Damai
loading...
A
A
A
BEIJING - China berniat bersatu kembali dengan Taiwan. Pernyataan itu diungkap Presiden Xi Jinping secara terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden selama pertemuan puncak mereka di San Francisco pada November.
Menurut laporan NBC pada Rabu (20/12/2023). “Beijing masih ingin melakukannya secara damai,” ungkap pemimpin China itu pada pertemuan yang dihadiri belasan pejabat Amerika dan China.
Xi menambahkan Beijing juga memperingatkan Washington agar tidak ikut campur dalam proses tersebut.
Selama pembicaraan, Xi “blak-blakan dan terus terang” tentang masalah ini tetapi tidak terdengar “konfrontatif,” menurut tiga mantan pejabat Amerika dan saat ini kepada NBC.
Pemimpin China tersebut juga dilaporkan menyatakan perhatiannya terhadap kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden pulau tersebut pada pemilu mendatang.
Beijing sebelumnya bereaksi tajam terhadap komentar beberapa politisi pro-kemerdekaan Taiwan menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan bulan depan.
China akan memberikan “banyak ruang” untuk reunifikasi damai dengan Taiwan, namun tidak akan menoleransi aktivitas separatis apa pun, tegas Beijing pada November.
Beijing juga memperingatkan, “Kemerdekaan Taiwan berarti perang.”
Menjelang pertemuan puncak di San Francisco pada November, Beijing juga meminta Washington membuat pernyataan publik yang mendukung reunifikasi damai Taiwan dengan China dan menentang kemerdekaan pulau yang memiliki pemerintahan mandiri tersebut, menurut NBC.
Menurut laporan NBC pada Rabu (20/12/2023). “Beijing masih ingin melakukannya secara damai,” ungkap pemimpin China itu pada pertemuan yang dihadiri belasan pejabat Amerika dan China.
Xi menambahkan Beijing juga memperingatkan Washington agar tidak ikut campur dalam proses tersebut.
Selama pembicaraan, Xi “blak-blakan dan terus terang” tentang masalah ini tetapi tidak terdengar “konfrontatif,” menurut tiga mantan pejabat Amerika dan saat ini kepada NBC.
Pemimpin China tersebut juga dilaporkan menyatakan perhatiannya terhadap kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden pulau tersebut pada pemilu mendatang.
Beijing sebelumnya bereaksi tajam terhadap komentar beberapa politisi pro-kemerdekaan Taiwan menjelang pemungutan suara yang dijadwalkan bulan depan.
China akan memberikan “banyak ruang” untuk reunifikasi damai dengan Taiwan, namun tidak akan menoleransi aktivitas separatis apa pun, tegas Beijing pada November.
Beijing juga memperingatkan, “Kemerdekaan Taiwan berarti perang.”
Menjelang pertemuan puncak di San Francisco pada November, Beijing juga meminta Washington membuat pernyataan publik yang mendukung reunifikasi damai Taiwan dengan China dan menentang kemerdekaan pulau yang memiliki pemerintahan mandiri tersebut, menurut NBC.