AS Klaim Lebih dari 20 Negara Gabung Koalisi Melawan Houthi Yaman

Jum'at, 22 Desember 2023 - 18:47 WIB
loading...
AS Klaim Lebih dari...
Amerika Serikat klaim lebih dari 20 negara bergabung dalam koalisi melawan Houthi Yaman. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pentagon mengeklaim lebih dari 20 negara telah setuju untuk bergabung dalam koalisi baru pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melawan serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Namun Pentagon tidak merinci negara-negara tersebut, termasuk delapan negara terbaru yang diklaim telah mendaftar bergabung dalam koalisi.

Ini menjadi tanda sensitivitas politik dalam operasi koalisi tersebut ketika ketegangan regional meningkat akibat perang Israel-Hamas di Gaza.

“Saat ini ada lebih dari 20 negara yang mendaftar untuk berpartisipasi,” kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder, sambil memperhatikan deklarasi bersama Yunani dan Australia.



“Kami akan mengizinkan negara lain, membiarkan mereka membicarakan partisipasi mereka," ujar Ryder, seperti dikutip Reuters, Jumat (22/12/2023).

Pada Senin lalu, AS mengumumkan pembentukan koalisi 10 negara yang akan melawan serangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Koalisi 10 negara ini mencakup AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

Koalisi tersebut telah meluncurkan Operation Prosperity Guardian dua hari lalu, dan Amerika kemudian mengatakan lebih dari selusin negara telah setuju untuk berpartisipasi dalam upaya yang melibatkan patroli bersama di perairan Laut Merah dekat Yaman.

"Setiap negara akan menyumbangkan apa yang mereka bisa," kata Ryder, menyebutnya sebagai “koalisi yang berkeinginan".

“Dalam beberapa kasus, hal itu mencakup kapal. Dalam kasus lain, hal ini dapat mencakup staf atau jenis dukungan lainnya,” lanjut dia dalam jumpa pers.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)