Lebih dari Setengah Juta Orang di Gaza Hadapi Bencana Kelaparan

Jum'at, 22 Desember 2023 - 10:34 WIB
loading...
Lebih dari Setengah...
Anak-anak Palestina membawa panci saat mereka mengantre untuk menerima makanan yang dimasak dapur amal, di Rafah, selatan Jalur Gaza, 14 Desember 2023. Foto/REUTERS/Saleh Salem
A A A
GAZA - Lebih dari 576.600 orang di wilayah Palestina yang terkepung di Gaza menghadapi “bencana kelaparan”, menurut laporan PBB pada Kamis (21/12/2023).

“Seluruh penduduk Gaza sekitar 2,2 juta orang berada dalam krisis atau tingkat kerawanan pangan akut yang lebih parah,” ungkap laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang mencakup data dari Program Pangan Dunia (WFP), dan lembaga PBB serta organisasi non-pemerintah.

IPC adalah platform multi-pemangku kepentingan yang menganalisis data untuk menentukan tingkat keparahan dan besarnya krisis kelaparan sesuai dengan standar ilmiah yang diakui secara internasional.

Laporan tersebut mengatakan, “26% warga Gaza, yang berjumlah sekitar 576.600 orang, telah kehabisan persediaan makanan dan kapasitas penanggulangannya serta menghadapi bencana kelaparan (IPC Fase 5) dan kelaparan.”

Direktur eksekutif WFP Cindy McCain mengatakan, “WFP telah memperingatkan bencana yang akan datang ini selama berminggu-minggu. Tragisnya, tanpa akses yang aman dan konsisten yang kami serukan, situasinya sangat menyedihkan, dan tidak ada seorang pun di Gaza yang aman dari kelaparan.”

Jika situasi “konflik intens dan terbatasnya akses kemanusiaan masih terus berlanjut,” IPC memperkirakan akan ada “risiko kelaparan yang terjadi dalam enam bulan ke depan.”



Pakar ketahanan pangan WFP telah menetapkan, “Warga Gaza telah menghabiskan seluruh sumber daya mereka, mata pencaharian hancur, toko roti hancur, toko-toko kosong, dan keluarga tidak dapat menemukan makanan,” menurut laporan tersebut.

“Orang-orang mengatakan kepada staf WFP bahwa mereka sering tidak makan sepanjang hari dan banyak orang dewasa kelaparan agar anak-anak bisa makan,” ungkap laporan itu.

“Ini bukan sekedar angka, ada anak-anak, perempuan dan laki-laki di balik statistik yang mengkhawatirkan ini,” ujar Kepala Ekonom WFP Arif Husain. “Kompleksitas, besarnya, dan kecepatan terjadinya krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)