Invasi Israel Sudah Membunuh 20.000 Orang di Gaza, Netanyahu Tolak Hentikan Perang

Kamis, 21 Desember 2023 - 10:30 WIB
loading...
Invasi Israel Sudah Membunuh 20.000 Orang di Gaza, Netanyahu Tolak Hentikan Perang
Invasi brutal Israel telah membunuh sekitar 20.000 orang di Gaza, Palestina, sejak dimulai 7 Oktober. PM Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang. Foto/REUTERS
A A A
GAZA - Korban tewas akibat invasi brutal Israel di Gaza, Palestina, telah membunuh sekitar 20.000 orang sejak dimulai 7 Oktober. Angka ini diumumkan Kementerian Kesehatan Gaza, Kamis (21/12/2023).

Pengumuman muncul ketika ada harapan yang meningkat pada Rabu bahwa Israel dan Hamas mungkin bergerak menuju gencatan senjata terbaru dan kesepakatan pembebasan sandera setelah ada pembicaraan di Eropa dan kunjungan pemimpin Hamas ke Mesir.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak menghentikan perang di Gaza.

Dia mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Gaza sampai Hamas dihancurkan.



Sedangkan pemerintah AS menyatakan harapan bahwa perundingan gencatan senjata dapat membuahkan hasil.

“Ini adalah diskusi dan perundingan yang sangat serius dan kami berharap hal ini dapat membuahkan hasil,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

Komentarnya muncul tak lama setelah Netanyahu, di bawah tekanan dari Washington dan sekutu lainnya atas banyaknya korban sipil Palestina di Gaza, menegaskan kembali tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan mengatakan tidak akan ada gencatan senjata.

“Kami tidak akan berhenti berperang sampai kami mencapai semua tujuan yang kami tetapkan sendiri: pemusnahan Hamas, pembebasan sandera, dan berakhirnya ancaman dari Gaza,” kata Netanyahu.

Pada Selasa malam lalu, Netanyahu mengatakan kepada kerabat dari 129 sandera yang tersisa di Gaza bahwa kepala mata-matanya sedang berupaya untuk membebaskan mereka.

“[Saya] baru saja mengirim pimpinan Mossad ke Eropa dua kali untuk mempromosikan proses pembebasan sandera kami," katanya.

Perang Gaza paling berdarah yang pernah terjadi dimulai ketika Hamas menyerang Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 240 orang.

Sebagai respons, Israel memulai pengeboman tanpa henti bersamaan dengan invasi darat. Pihak berwenang Hamas mengatakan sebagian besar korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1638 seconds (0.1#10.140)