5 Kebodohan Tentara Israel yang Malah Berakibat Fatal bagi Pihak Zionis
loading...
A
A
A
Hal tersebut lantas membuat Zionis mendapat kecaman dari banyak negara, seperti Qatar, Yordania, dan negara-negara Timur Tengah dan mayoritas muslim lain.
Dilansir dari laman Aljazeera, Menurut para analis, serangan Israel ke fasilitas umum ini adalah untuk menargetkan psikologis Hamas dan disebutkan juga jika serangan tersebut mendapat persetujuan dari Amerika Serikat.
Buktinya ketika serangan kontroversial tersebut, pihak Amerika Serikat dan Uni Eropa seakan diam saja tanpa memberlakukan sanksi apapun.
Dari serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel, strategi perang tradisional rupanya masih digunakan dalam menggempur Hamas di Palestina, yakni dengan mengandalkan serangan udara. Mengingat IDF memang lebih unggul di udara ketimbang Hamas.
Menteri Pertahanan Israel mengungkapkan jika, “Pertama-tama mereka akan menghadapi bom dari angkatan udara, dan setelah itu peluru dari tank dan bom serta cakar D9 [bulldozer lapis baja], dan akhirnya penembakan terhadap pejuang infanteri.”
Seharusnya jika Israel terus-menerus menggunakan strategi ini pastinya akan mudah terbaca oleh pejuang Hamas yang selalu berimprovisasi dengan serangan-serangannya, terlepas dari kurangnya persenjataan yang dimiliki.
Pada awal serangan pertama yang dilakukan oleh Palestina pada 7 Oktober 2023, bisa dibilang jika serangan tersebut sukses menembus jantung pertahanan Israel.
Dari hal tersebut tentunya seakan membuat militer Israel yang terkenal punya teknologi tinggi justru bisa di tembus dengan mudahnya menggunakan roket Hamas. Padahal seharusnya Zionis memiliki sistem pertahanan anti roket.
Salah satu kesalahan terbesar datang dari pasukan intelijen Israel yang gagal untuk mengidentifikasi dan memprediksi datangnya serangan.
Salah satu keselahan paling bodoh yang dilakukan militer Israel adalah membunuh sandera yang tengah ditahan oleh Hamas. Padahal itu merupakan warga Israel sendiri.
Dilansir dari laman Aljazeera, Menurut para analis, serangan Israel ke fasilitas umum ini adalah untuk menargetkan psikologis Hamas dan disebutkan juga jika serangan tersebut mendapat persetujuan dari Amerika Serikat.
Buktinya ketika serangan kontroversial tersebut, pihak Amerika Serikat dan Uni Eropa seakan diam saja tanpa memberlakukan sanksi apapun.
3. Masih Gunakan Strategi Perang Tradisional
Dari serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel, strategi perang tradisional rupanya masih digunakan dalam menggempur Hamas di Palestina, yakni dengan mengandalkan serangan udara. Mengingat IDF memang lebih unggul di udara ketimbang Hamas.
Menteri Pertahanan Israel mengungkapkan jika, “Pertama-tama mereka akan menghadapi bom dari angkatan udara, dan setelah itu peluru dari tank dan bom serta cakar D9 [bulldozer lapis baja], dan akhirnya penembakan terhadap pejuang infanteri.”
Seharusnya jika Israel terus-menerus menggunakan strategi ini pastinya akan mudah terbaca oleh pejuang Hamas yang selalu berimprovisasi dengan serangan-serangannya, terlepas dari kurangnya persenjataan yang dimiliki.
4. Ketidaksiapan Militer Israel Hadapi Serangan Pertama
Pada awal serangan pertama yang dilakukan oleh Palestina pada 7 Oktober 2023, bisa dibilang jika serangan tersebut sukses menembus jantung pertahanan Israel.
Dari hal tersebut tentunya seakan membuat militer Israel yang terkenal punya teknologi tinggi justru bisa di tembus dengan mudahnya menggunakan roket Hamas. Padahal seharusnya Zionis memiliki sistem pertahanan anti roket.
Salah satu kesalahan terbesar datang dari pasukan intelijen Israel yang gagal untuk mengidentifikasi dan memprediksi datangnya serangan.
5. Membunuh Sandera Hamas
Salah satu keselahan paling bodoh yang dilakukan militer Israel adalah membunuh sandera yang tengah ditahan oleh Hamas. Padahal itu merupakan warga Israel sendiri.