5 Kebodohan Tentara Israel yang Malah Berakibat Fatal bagi Pihak Zionis

Selasa, 19 Desember 2023 - 16:35 WIB
loading...
5 Kebodohan Tentara...
Tentara Israel berjalan saat operasi darat di Jalur Gaza, 5 November 2023. Foto/AP
A A A
TEL AVIV - Konflik antara Israel dan Hamas di jalur Gaza pada akhir tahun 2023 ini telah menyebabkan banyak korban jiwa. Meski sudah ada jeda kemanusiaan pada akhir November lalu, perang antara kedua belah pihak masih tetap berlanjut.

Bahkan setelah jeda kemanusiaan berakhir pada 2 Desember 2023, militer Israel kembali lancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Menanggapi hal itu, Hamas juga membalas dengan melakukan pengeboman ke pihak militer.

Sejak awal konflik ini bergulir rupanya telah ada sejumlah kesalahan atau kebodohan yang dilakukan oleh militer Israel yang membuat pihak Zionis harus menanggung akibatnya.

5 Kebodohan Tentara Israel dalam Perang

1. Terlalu Agresif dalam Perang


Israel memang terkenal agresif dalam melakukan agresinya, dengan melakukan beberapa serangan udara dan darat demi melumpuhkan Hamas.

Menurut juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh, Tel Aviv memperluas agresinya di Jalur Gaza hingga Tepi Barat dan Yerusalem, yang bertujuan untuk membunuh dan membuat sebanyak mungkin warga Palestina mengungsi.

Agresivitas Israel juga ditunjukan ketika mereka melakukan sejumlah kejahatan perang seperti menyerang sejumlah kawasan sipil dan melakukan serangan besar kala memasuki masa jeda kemanusiaan.

Serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel tersebut membuat image mereka yang sudah buruk semakin buruk di kacamata sejumlah negara. Terutama negara-negara mayoritas muslim.

2. Menyerang Rumah Sakit dan Fasilitas Umum Lain (H3)

Salah satu hal yang paling kontroversial dilakukan oleh IDF pada perang ini adalah serangan mereka ke sejumlah Rumah Sakit Palestina dan beberapa fasilitas umum seperti gereja dan sekolah.

Hal tersebut lantas membuat Zionis mendapat kecaman dari banyak negara, seperti Qatar, Yordania, dan negara-negara Timur Tengah dan mayoritas muslim lain.

Dilansir dari laman Aljazeera, Menurut para analis, serangan Israel ke fasilitas umum ini adalah untuk menargetkan psikologis Hamas dan disebutkan juga jika serangan tersebut mendapat persetujuan dari Amerika Serikat.

Buktinya ketika serangan kontroversial tersebut, pihak Amerika Serikat dan Uni Eropa seakan diam saja tanpa memberlakukan sanksi apapun.

3. Masih Gunakan Strategi Perang Tradisional


Dari serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel, strategi perang tradisional rupanya masih digunakan dalam menggempur Hamas di Palestina, yakni dengan mengandalkan serangan udara. Mengingat IDF memang lebih unggul di udara ketimbang Hamas.

Menteri Pertahanan Israel mengungkapkan jika, “Pertama-tama mereka akan menghadapi bom dari angkatan udara, dan setelah itu peluru dari tank dan bom serta cakar D9 [bulldozer lapis baja], dan akhirnya penembakan terhadap pejuang infanteri.”

Seharusnya jika Israel terus-menerus menggunakan strategi ini pastinya akan mudah terbaca oleh pejuang Hamas yang selalu berimprovisasi dengan serangan-serangannya, terlepas dari kurangnya persenjataan yang dimiliki.

4. Ketidaksiapan Militer Israel Hadapi Serangan Pertama


Pada awal serangan pertama yang dilakukan oleh Palestina pada 7 Oktober 2023, bisa dibilang jika serangan tersebut sukses menembus jantung pertahanan Israel.

Dari hal tersebut tentunya seakan membuat militer Israel yang terkenal punya teknologi tinggi justru bisa di tembus dengan mudahnya menggunakan roket Hamas. Padahal seharusnya Zionis memiliki sistem pertahanan anti roket.

Salah satu kesalahan terbesar datang dari pasukan intelijen Israel yang gagal untuk mengidentifikasi dan memprediksi datangnya serangan.

5. Membunuh Sandera Hamas


Salah satu keselahan paling bodoh yang dilakukan militer Israel adalah membunuh sandera yang tengah ditahan oleh Hamas. Padahal itu merupakan warga Israel sendiri.

Dilansir dari Reuters, militer Israel secara keliru membunuh tiga sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas dalam sebuah insiden.

Dari kejadian tersebut, militer mengatakan para sandera tewas dalam pertempuran dengan pejuang di Gaza dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka.

Sebuah pernyataan dari militer mengatakan bahwa selama pertempuran sengit di Gaza mereka “mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman”. Akibatnya, tentara rezim kolonial Israel menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0797 seconds (0.1#10.140)