Pangeran Alwaleed Sang Miliarder Saudi Dibebaskan dari Tahanan
A
A
A
RIYADH - Miliarder Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, telah dibebaskan setelah lebih dari dua bulan ditahan atas tuduhan korupsi. Seorang sumber keluarga mengungkap pembebasan Alwaleed pada Sabtu.
Kantor berita Reuters pada Minggu (28/1/2018) melaporkan, pangeran Alwaleed—yang ditangkap dan ditahan bersama belasan pangeran, menteri, pejabat dan pengusaha top—telah tiba di kediamannya di Riyadh pada hari Sabtu.
Beberapa jam sebelumnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters, dia mengaku yakin akan dibebaskan dari tuduhan dan dibebaskan dari tahanan dalam beberapa hari ke depan.
”Tidak ada biaya, hanya ada beberapa diskusi antara saya dan pemerintah,” kata miliarder 62 tahun itu.”Saya yakin kita hampir menyelesaikan semuanya dalam beberapa hari.”
Dia dan rekan-rekannya ditangkap pada awal November selama operasi ”pembersihan anti-korupsi” yang dilakukan Komite Pemberantasan Korupsi yang baru saja dibentuk. Mereka ditahan secara kolektif di hotel Ritz Carlton di Riyadh.
Baca Juga: Merasa Tidak Bersalah, Pangeran Alwaleed Yakin akan Dibebaskan
Dalam wawancaranya, Pangeran Alwaleed mengatakan bahwa dia terus mempertahankan “kepolosan”-nya dalam melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang. Dia juga mengatakan bahwa dia tetap akan memegang kendali penuh atas perusahaan investasi globalnya, tanpa harus menyerahkan aset kepada pemerintah.
Seorang pejabat Saudi mengatakan, Alwaleed yang ayahnya merupakan mantan Menteri Keuangan Saudi, dikenai sejumlah tuduhan termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan terhadap pejabat.
Pejabat yang berbicara kepada Reuters dalam kondisi anonim karena tidak berwenang berbicara kepada media tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi meminta para tahanan untuk menyerahkan aset dan uang tunai sebagai ganti atas kebebasan mereka.
Beberapa jam sebelum dibebaskan, Pangeran Alwaleed terlihat lemah dibandingkan dengan penampilan terakhirnya di depan publik Oktober lalu. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya diperlakukan dengan baik. Dia menolak rumor yang mengatakan dirinya disiksa selama ditahan.
Dia bahkan menunjukkan kantor, ruang makan dan dapur pribadinya di suite hotel yang jadi tempat penahanannya. Tindakannya itu untuk membuktikan bahwa rumor tentang penyiksaan dirinya salah.
Pembebasan Pangeran Alwaleed—yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes senilai USD7 miliar—dapat meyakinkan investor di kerajaan bisnisnya. Secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaannya, Kingdom Holding, dia memegang saham di berbagai perusahaan seperti Twitter, Inc dan Citigroup, Inc.
Dia juga telah berinvestasi di hotel-hotel top di seluruh dunia, termasuk George V di Paris dan Plaza di New York City.
Pihak berwenang Saudi menyatakan, tujuan operasi anti-korupsi secara besar-besaran adalah untuk mengembalikan dana pemerintah senilai USD100 miliar.
Kantor berita Reuters pada Minggu (28/1/2018) melaporkan, pangeran Alwaleed—yang ditangkap dan ditahan bersama belasan pangeran, menteri, pejabat dan pengusaha top—telah tiba di kediamannya di Riyadh pada hari Sabtu.
Beberapa jam sebelumnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Reuters, dia mengaku yakin akan dibebaskan dari tuduhan dan dibebaskan dari tahanan dalam beberapa hari ke depan.
”Tidak ada biaya, hanya ada beberapa diskusi antara saya dan pemerintah,” kata miliarder 62 tahun itu.”Saya yakin kita hampir menyelesaikan semuanya dalam beberapa hari.”
Dia dan rekan-rekannya ditangkap pada awal November selama operasi ”pembersihan anti-korupsi” yang dilakukan Komite Pemberantasan Korupsi yang baru saja dibentuk. Mereka ditahan secara kolektif di hotel Ritz Carlton di Riyadh.
Baca Juga: Merasa Tidak Bersalah, Pangeran Alwaleed Yakin akan Dibebaskan
Dalam wawancaranya, Pangeran Alwaleed mengatakan bahwa dia terus mempertahankan “kepolosan”-nya dalam melakukan pembicaraan dengan pihak berwenang. Dia juga mengatakan bahwa dia tetap akan memegang kendali penuh atas perusahaan investasi globalnya, tanpa harus menyerahkan aset kepada pemerintah.
Seorang pejabat Saudi mengatakan, Alwaleed yang ayahnya merupakan mantan Menteri Keuangan Saudi, dikenai sejumlah tuduhan termasuk pencucian uang, penyuapan dan pemerasan terhadap pejabat.
Pejabat yang berbicara kepada Reuters dalam kondisi anonim karena tidak berwenang berbicara kepada media tersebut mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi meminta para tahanan untuk menyerahkan aset dan uang tunai sebagai ganti atas kebebasan mereka.
Beberapa jam sebelum dibebaskan, Pangeran Alwaleed terlihat lemah dibandingkan dengan penampilan terakhirnya di depan publik Oktober lalu. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya diperlakukan dengan baik. Dia menolak rumor yang mengatakan dirinya disiksa selama ditahan.
Dia bahkan menunjukkan kantor, ruang makan dan dapur pribadinya di suite hotel yang jadi tempat penahanannya. Tindakannya itu untuk membuktikan bahwa rumor tentang penyiksaan dirinya salah.
Pembebasan Pangeran Alwaleed—yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes senilai USD7 miliar—dapat meyakinkan investor di kerajaan bisnisnya. Secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaannya, Kingdom Holding, dia memegang saham di berbagai perusahaan seperti Twitter, Inc dan Citigroup, Inc.
Dia juga telah berinvestasi di hotel-hotel top di seluruh dunia, termasuk George V di Paris dan Plaza di New York City.
Pihak berwenang Saudi menyatakan, tujuan operasi anti-korupsi secara besar-besaran adalah untuk mengembalikan dana pemerintah senilai USD100 miliar.
(mas)