Tokyo Alami Malam Terdingin, Australia Diterjang Gelombang Panas

Sabtu, 27 Januari 2018 - 07:49 WIB
Tokyo Alami Malam Terdingin, Australia Diterjang Gelombang Panas
Tokyo Alami Malam Terdingin, Australia Diterjang Gelombang Panas
A A A
TOKYO - Suhu super dingin menyapu Tokyo, Jepang, dalam seminggu terakhir. Bahkan, pada Rabu (24/1) Tokyo merasakan malam paling dingin dalam 48 tahun saat suhu terjun bebas hingga minus 4 derajat Celsius. Salju jarang terjadi di Tokyo, kini salju memutihkan kota tersebut.

Alhasil, paramedis menghadapi hari paling sibuk dalam 80 tahun. Departemen pemadam kebakaran Tokyo yang mengelola layanan ambulans merespons sekitar 2.826 panggilan darurat setelah salju tebal turun shingga memicu kekacauan di salah satu kota paling padat di dunia tersebut.

Foto-foto yang diunggahkan sosial media menunjukkan warga harus berjuang menghadapi salju tebal dan es. “Secara umum, kami menerima lebih banyak panggilan pada musim dingin. Tapi kami pikir kombinasi influenza, salju tebal dan cuaca dingin berkontribusi pada rekor jumlah panggilan darurat tertinggi,” papar juru bicara departemen pemadam kebakaran Tokyo, dikutip Daily Mail.

Jumlah panggilan darurat itu merupakan yang tertinggi sejak layanan itu beroperasi pada 1936 dan jauh di atas jumlah rata-rata panggilan darurat. “Jumlah penggilan darurat terus meningkat setiap tahun dalam delapan tahun terakhir di Tokyo,” ujar juru bicara itu.

Saat cuaca dingin menyelimuti Jepang, pemerintah memperingatkan kondisi beku di Tokyo akan terus berlanjut. “Badan cuaca telah mengeluarkan peringatan suhu rendah untuk Tokyo untuk pertama kali dalam 33 tahun. Cuaca dingin akan berlanjut hingga akhir pekan,” kata juru bicara pemerintah Kotaro Nogami.

Salju yang jarang terjadi di Tokyo turun sejak awal pekan ini membuat ribuan warga terjebak dan beberapa orang terluka dalam sejumlah insiden terkait salju. Badan cuaca Jepang mencatat salju setebal 9,2 inchi turun di beberapa wilayah Tokyo, atau yang paling tebal sejak Februari 2014.

Cuaca melumpuhkan aktivitas para komuter saat jutaan pekerja harus berusaha kembali ke rumah di kota dengan sistem transportasi yang terkenal padat penumpang tersebut. “Sedikitnya 67 orang terluka dalam insiden terkait salju di Tokyo dan jumlah itu diperkirakan meningkat seiring masih banyaknya panggilan untuk ambulans,” ungkap juru bicara departemen pemadam kebakaran Tokyo.

Lebih dari 330 penerbangan domestik dari dan menuju bandara di Tokyo dibatalkan karena cuaca buruk. Beberapa layanan kereta regional juga berhenti beroperasi.

Di Shanghai, China, salju turun dengan deras ejak awal minggu ini. Namun, cuaca sudah berangsur meninggalkan zona minus kemarin. Sedangkan suhu dingin ekstrem juga melanda Kazakhstan. Di Astana, suhu mencapai -56 derajat Celcius. Akibat dinginnya temperatur, sejumlah binatang seperti kelinci dan anjing ditemukan membeku. Seorang anggota asosiasi pencinta hewan di Astana mengatakan, dibutuhkan lebih banyak sukarelawan untuk menyelamatkan binatang dari suhu ekstrem.

Sejumlah kota di negara tetangga Kazakhstan, Rusia, juga terus dilanda suhu minus. Temperatur di Oymyakon, kemarin dilaporkan hingga -62 derajat celcius. Julukan kota terdingin di dunia yang selama ini disandang Oymyakon memang tepat adanya.

Suhu ekstrem tersebut bukanlah yang terdingin. Pada 1933 kota tersebut mencatat rekor setelah temperatur mencapai -68 derajat Celsius pada 1933. Berdasarkan data satelit, saat itu kondisi di Antartika mencapai titik terendah, yakni -94,7 derajat Celsius.

Sementara, gelombang panas menerjang sejumlah kota di Negeri Kanguru saat peringatan Hari Australia, kemarin. Gelombang panas terjadi di wilayah tenggara Australia untuk kedua kali dalam dua pekan. Otoritas memperingatkan gelombang panas terburuk ini belum berakhir.

South Australia, Victoria dan Tasmania mengalami gelombang panas terburuk dengan suhu yang terus meningkat sepanjang akhir pekan ini. Kondisi gelombang panas yang terjadi di South Australia pekan lalu kembali terjadi, dengan sistem cuaca tekanan tinggi yang membawa lebih banyak panas dan kelembapan.

Biro Meteorologi Australia menyatakan, massa udara membawa suhu sekitar 40 derajat Celsius di beberapa wilayah pekan lalu tidak diantisipasi dan akan kembali terjadi. Beberapa wilayah telah menjadwalkan ulang berbagai peringatan Hari Australia untuk para keluarga dan anak karena suhu mencapai 38 derajat Celsius di Adelaide.

“Sejumlah produsen wine yang mengikuti Adelaide Hills Crush Festival juga membatalkan sekitar sepertiga dari 50 agenda acara,” ungkap laporan ABC.

Pertandingan kriket internasional sehari antara Australia dan Inggris di Adelaide Oval akan tetap dilanjutkan. Badan Darurat memperingatkan, semua warga yang mengiktui berbagai acara olahraga dan festival selama akhir pekan harus proaktif dan menjaga diri dari dampak gelombang panas.

“Gelombang panas yang terjadi pekan lalu mengakitkan 150 orang dirawat di rumah sakit dalam tiga hari, dan sekitar 40 orang lainnya mengalami sakit terkait panas,” ujar juru bicara Badan Kesehatan South Australia Paddy Phillips.

Kondisi ekstrem juga diperkirakan terjadi di bagian utara Tasmania hari ini dan gelombang panas akan terus terjadi di bagian baratdaya New South Wales (NSW). Kabar bagusnya, kondisi lebih dingin akan terjadi mulai Selasa (30/1).

Meteorologis Sarah Fitton menjelaskan, suhu meningkat di bagian tenggara Australia dan akan mencapai puncaknya dengan kondisi kelembaban tinggi saat akhir pekan. “Siang hari dan malam hari yang panas akan semakin parah dan dapat mencapai wilayah pesisir,” katanya.

Gelombang panas juga meluas ke sebagian besar wilayah Victoria. Adelaide mencapai 42 derajat Celsius pada Sabtu (27/1) dan Minggu (28/1). Melbourne akan mencapai 40 derajat Celsius pada Minggu (28/1) dan Hobart mencapai paling rendah 30-an derajat Celsius. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3802 seconds (0.1#10.140)