AS Bantu Jet Siluman F-35 Israel Kemampuan Khusus, tapi Gagal Kalahkan Hamas

Kamis, 14 Desember 2023 - 13:12 WIB
loading...
AS Bantu Jet Siluman...
AS akui bantu jet tempur siluman F-35 Israel dengan kemampuan khusus dalam perang melawan Hamas di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku membantu jet tempur siluman F-35 Israel dengan "kemampuan khusus" dalam perang melawan Hamas di Gaza, Palestina.

Menurut Pentagon, "kemampuan khusus" itu berupa file komputer spesial yang berisi informasi rinci tentang ancaman musuh untuk membantu armada jet tempur F-35 Israel.

"Menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, AS menyerahkan file data misi F-35 ke Israel dalam minggu, setengah minggu,” kata kepala akuisisi Pentagon Bill LaPlante dalam sidang dengar pendapat dengan Sub Komite Taktis Pasukan Udara dan Darat Angkatan Bersenjata (HASC) DPR pada hari Selasa, yang dilansir Defense One, Kamis (14/12/2023).



File data misi pada dasarnya adalah otak jet, sebuah sistem data ekstensif dengan informasi tentang ancaman musuh.

"Armada F-35 Israel telah tampil benar-benar luar biasa dalam perang melawan Hamas," kata Pejabat Eksekutif Program F-35 Letnan Jenderal Michael Schmidt dalam sidang tersebut, seraya mencatat tingkat kemampuan misi pesawat tersebut yang tinggi di Timur Tengah—sesuatu yang luar biasa yang dihadapi oleh operator F-35 Pentagon.

“Kami telah menambahkan beberapa kemampuan pada pesawat itu dalam waktu yang sangat singkat dan tim kami melakukan segala yang kami bisa untuk terus mengembangkan kemampuan di sana,” kata Schmidt.

Ketika para pejabat Pentagon memuji keunggulan F-35 selama perang, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 18.000 orang sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, sebuah lembaga di wilayah yang dikuasai Hamas.

Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang bagaimana sebenarnya Israel menggunakan F-35 dalam perang di Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka telah menggunakan salah satu pesawat tempur tersebut untuk menembak jatuh sebuah rudal jelajah.

“Kantor Program Gabungan F-35 telah bergerak dengan sangat cepat untuk mendukung mitra dan sekutu terdekat kami di Timur Tengah, Israel. Mereka melakukan hal ini dengan mempercepat kemampuan senjata F-35 dan meningkatkan tingkat pasokan suku cadang dalam perjuangan mereka melawan Hamas,” kata ketua Subkomite HASC Rob Wittman.

Pentagon mengatakan pihaknya mempercepat dukungan pemeliharaan.

“Khususnya di Israel, kami melihat melonjaknya dukungan keberlanjutan dalam operasi yang memaksimalkan kesiapan armada, dengan 35 dari 39 pesawat F-35A Angkatan Udara Israel dan melampaui ekspektasi dalam pertempuran,” kata LaPlante dalam sambutannya.

Ditanya tentang peran JPO dalam menyediakan suku cadang dan kemampuan F-35 ke Israel, Schmidt mengatakan kepada wartawan: “Kami selalu berusaha menyediakan suku cadang dan kemampuan kepada setiap pelanggan kami, bukan? Semuanya sangat penting.”

Schmidt mengatakan kepada anggota Parlemen bahwa dia berbicara dengan kepala staf Israel pada hari Senin, dan menambahkan bahwa kantor program F-35 akan “belajar banyak” dari melihat F-35 digunakan dalam pertempuran.

“Mereka sangat puas dengan apa yang telah diberikan oleh kinerja perusahaan keberlanjutan. Saya pikir kita bisa belajar banyak dari mereka dalam hal kecepatan mereka memutar pesawat, semua hal yang kita pelajari sendiri dengan menggerakkan bagian-bagian di seluruh dunia untuk mendukung konflik,” kata Schmidt.

Dari perbandingan kekuatan udara, Israel memang jauh unggul di atas Hamas. Kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza itu bahkan tidak memiliki sistem pertahanan untuk menangkis serangan rudal Zionis, sehingga wilayah kantong tersebut luluhlantak sejak dibombardir 7 Oktober.

Gagal Kalahkan Hamas


Terlepas dari kecanggihan jet tempur siluman F-35 yang dibangga-banggakan AS dan Israel, tujuan perang militer Zionis di Gaza masih gagal meski sudah berjalan lebih dari 60 hari. Tujuan perang tersebut adalah menumpas Hamas dan memulangkan semua sandera.

Hamas, alih-alih menyerah, justru memberikan perlawanan mematikan sejak Israel meluncurkan perang darat. Para petinggi Hamas belum terlacak dan militer Israel justru menderita korban jiwa yang cukup besar, termasuk di pasukan elite.

Selain itu, Hamas juga memanfaatkan kekhawatiran internasional dengan menyerukan intervensi terhadap kampanye militer Israel.

Kelompok perlawanan Palestina ini juga yakin dengan kemampuan sayap militernya, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, untuk mengusir pasukan Israel dengan paksa.

“Jelas bahwa Israel menghadapi perlawanan sengit di Gaza dan menderita kerugian besar dalam hal pasukan, peralatan dan mesin,” kata juru bicara Hamas, Ghazi Hamad, kepada Newsweek.

“Pejuang al-Qassam berhasil merusak banyak tank dan membunuh sejumlah besar tentara. Mereka juga mencegah pasukan pendudukan melakukan ekspansi ke wilayah lain.”

“Tentu saja, pasukan pendudukan belum mencapai prestasi nyata apa pun di lapangan, sehingga mereka membalas dendam terhadap warga sipil dan melakukan pembantaian terhadap warga negara, perempuan dan anak-anak," lanjut Hamad.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
KPK Umumkan 5 Tersangka...
KPK Umumkan 5 Tersangka Kasus Bank BJB, Salah Satunya Mantan Dirut
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
Profil Samuel Silalahi...
Profil Samuel Silalahi Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Batak yang Dipanggil Timnas Norwegia U-21
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
48 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Partai Oposisi India:...
Partai Oposisi India: Jet Tempur Siluman F-35 AS adalah Sampah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved