Senator AS Samakan Trump dengan Diktator Soviet Stalin

Kamis, 18 Januari 2018 - 05:45 WIB
Senator AS Samakan Trump dengan Diktator Soviet Stalin
Senator AS Samakan Trump dengan Diktator Soviet Stalin
A A A
WASHINGTON - Senator Amerika Serikat (AS), Jeff Flake, mengecam Presiden Donald Trump atas serangannya terhadap media. Ia pun membandingkan rekan senegaranya dengan mantan diktator Soviet Josef Stalin dan menuduh Trump mengilhami diktator modern.

Dalam sebuah pemberontakan intra-partai yang jarang terjadi di lantai Senat, Flake mengatakan penggambaran Trump tentang pers sebagai "musuh rakyat" dan mengulang referensi Gedung Putih untuk "berita palsu" dan "fakta alternatif" meniru Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

"Stalin menggunakan ungkapan 'musuh rakyat' untuk menggambarkan orang-orang ingin dia musnahkan. Rangkuman Trump dari ungkapan itu seharusnya menjadi sumber rasa malu yang besar," kata Flake seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/1/2018).

Josef Stalin memimpin Uni Soviet dari pertengahan 1920-an sampai dia meninggal pada tahun 1953.

Flake (55) seorang konservatif Arizona yang sering bertengkar dengan Trump, pada bulan Oktober menggambarkan dirinya tidak sesuai dengan partainya dan mengatakan tidak akan ikut dalam pemilihan ulang. Masa jabatannya berakhir pada Januari 2019.

"Tidak hanya setahun yang lalu, seorang presiden Amerika meminjam bahasa lalim untuk merujuk pada kebebasan pers, tapi tampaknya dia pada gilirannya telah mengilhami para diktator dan otoriter. Ini tercela," cetus Flake.

Sekretaris pers Gedung Putih Raj Shah mengatakan komentar Flake tentang Trump sangat keterlaluan.

"Di sebuah negara yang totaliter, seseorang yang menentang presiden tidak dapat duduk di lantai Senat dan menyerang presiden Amerika Serikat," kata Shah dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel.

Serangan Trump terhadap media sebagai respons terhadap cerita kritis tentangnya telah menjadi makanan pokok akun Twitter-nya dan pada bulan Februari 2017 dia men-tweet bahwa "media FAKE NEWS (kesahalan @nytimes, @NBCNews, @ABC, @CBS, @CNN) adalah Bukan musuhku, itu musuh rakyat Amerika!"

Pada bulan yang sama, Assad dikutip mengatakan telah memberhentikan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di sebuah penjara militer sebagai "berita palsu." Di Filipina, Duterte pada hari Selasa mengecam sebuah "gerai berita palsu" yang diketahui menantang pemerintahannya.

Mencatat Trump telah mengatakan bahwa dia akan memberikan penghargaan untuk media "paling korup dan tidak jujur", Flake mengatakan bahwa penghargaan ini mengantar kepercayaan bahwa seorang presiden Amerika akan terlibat dalam tontonan semacam itu.

Senator Republik lainnya dari Arizona, John McCain, membuat kritik serupa terhadap Trump dalam sebuah opini di Washington Post.

"Trump melanjutkan serangannya yang tak henti-hentinya terhadap integritas wartawan dan gerai berita Amerika," tulis McCain, yang memerangi kanker otak agresif.

"Ini telah memberi perlindungan bagi rezim-rezim represif untuk mengikutinya," kata McCain.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4241 seconds (0.1#10.140)