Rusia Sudah Merekrut Lebih dari 100 Ribu Narapidana untuk Berperang di Ukraina

Minggu, 10 Desember 2023 - 15:45 WIB
loading...
Rusia Sudah Merekrut Lebih dari 100 Ribu Narapidana untuk Berperang di Ukraina
Lebih dari 100 ribu narapidana Rusia dikirim ke medan perang di Ukraina. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Rusia diyakini telah merekrut lebih dari 100.000 tahanan untuk berperang di Ukraina sejak perang dimulai. Hal tersebut diungkapkan berbagai kelompok advokasi hak asasi manusia.

Perkiraan angka tersebut diberikan kepada Newsweek oleh pembangkang Rusia di pengasingan, Vladimir Osechkin, yang memimpin proyek anti-korupsi Gulagu.net, berdasarkan sumber di sistem penjara Rusia.

Dia mengatakan bahwa setiap minggunya, lebih dari 1.000 narapidana yang direkrut tewas dalam perang dan, dalam beberapa kasus, laki-laki lanjut usia yang sudah melewati usia pensiun direkrut untuk berperang.

The Washington Post sebelumnya melaporkan bahwa populasi penjara Rusia telah turun dari 420.000 sebelum perang ke level terendah dalam sejarah sekitar 266.000. Hal itu dibenarkan Wakil Menteri Kehakiman Rusia Vsevolod Vukolov.

“Ini adalah angka yang mengejutkan,” kata Olga Romanova, direktur organisasi hak asasi manusia Russia Behind Bars, tentang pengungkapan Vukolov, menurut The Washington Post.

Para tahanan pertama kali direkrut untuk bergabung dalam perjuangan di Ukraina musim panas lalu oleh Wagner Group yang kini sudah meninggal, Yevgeny Prigozhin.

Pemimpin tentara bayaran yang penghasut itu menjanjikan pengampunan kepada para tahanan dan memikat mereka dengan insentif finansial jika mereka bergabung.

Kelompok hak asasi manusia mencatat bahwa Prigozhin merekrut sekitar 50.000 tahanan, dan tampaknya Kementerian Pertahanan Rusia terus melanjutkan praktik tersebut.

“Ini berarti Kementerian Pertahanan kemungkinan telah merekrut sekitar 100.000 orang untuk perang di sana,” kata Romanova, seraya mencatat bahwa jumlahnya jauh melebihi rekrutan Wagner.

Kelompoknya juga telah mendokumentasikan kasus-kasus di mana para terdakwa direkrut untuk ikut berperang bahkan sebelum kasus mereka dibawa ke pengadilan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1023 seconds (0.1#10.140)