Standar Ganda! Reaksi Dunia Atas Veto AS Terhadap Upaya Gencatan Senjata di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pemimpin dunia, kelompok hak asasi manusia internasional dan pejabat PBB ramai-ramai mengkritik Amerika Serikat (AS) karena memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.
Kebijakan AS itu membuat upaya dunia internasional untuk menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 17.400 warga Palestina sejak 7 Oktober gagal.
Sebuah resolusi PBB mengenai jeda permusuhan gagal disahkan pada hari Jumat di Dewan Keamanan PBB setelah AS memveto proposal tersebut dan Inggris memilih untuk abstain.
Sisanya, 13 dari 15 anggota DK PBB saat ini memberikan suara mendukung resolusi yang diajukan oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan disponsori bersama oleh 100 negara lainnya.
Berikut beberapa reaksi dunia internasional yang disitir dari Al Jazeera, Minggu (10/12/2023).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS membuatnya “terlibat” dalam kejahatan perang di Gaza.
“Presiden telah menggambarkan sikap Amerika sebagai tindakan yang agresif dan tidak bermoral, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap semua prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan, dan menganggap Amerika Serikat bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia Palestina di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor presiden Palestina.
Sedangkan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan veto tersebut adalah aib dan sebuah cek kosong yang diberikan kepada negara pendudukan untuk melakukan pembantaian, penghancuran dan penggusuran.
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan kepada DK PBB bahwa hasil pemungutan suara tersebut bencana.
“Jika Anda menentang kehancuran dan pengungsian rakyat Palestina, Anda harus menentang perang ini. Dan jika Anda mendukungnya maka Anda memungkinkan terjadinya penghancuran dan pengungsian ini, apapun niat Anda… Jutaan nyawa warga Palestina berada dalam bahaya. Masing-masing dari mereka adalah suci, layak diselamatkan,” ucapnya.
Sementara itu Hamas mengecam keras veto AS, dengan mengatakan pihaknya menganggap tindakan Washington tidak etis dan tidak manusiawi.
Kebijakan AS itu membuat upaya dunia internasional untuk menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 17.400 warga Palestina sejak 7 Oktober gagal.
Sebuah resolusi PBB mengenai jeda permusuhan gagal disahkan pada hari Jumat di Dewan Keamanan PBB setelah AS memveto proposal tersebut dan Inggris memilih untuk abstain.
Sisanya, 13 dari 15 anggota DK PBB saat ini memberikan suara mendukung resolusi yang diajukan oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan disponsori bersama oleh 100 negara lainnya.
Berikut beberapa reaksi dunia internasional yang disitir dari Al Jazeera, Minggu (10/12/2023).
Reaksi Dunia Atas Veto AS Terhadap Upaya Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Palestina
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan veto AS membuatnya “terlibat” dalam kejahatan perang di Gaza.
“Presiden telah menggambarkan sikap Amerika sebagai tindakan yang agresif dan tidak bermoral, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap semua prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan, dan menganggap Amerika Serikat bertanggung jawab atas pertumpahan darah anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia Palestina di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor presiden Palestina.
Sedangkan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan veto tersebut adalah aib dan sebuah cek kosong yang diberikan kepada negara pendudukan untuk melakukan pembantaian, penghancuran dan penggusuran.
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan kepada DK PBB bahwa hasil pemungutan suara tersebut bencana.
“Jika Anda menentang kehancuran dan pengungsian rakyat Palestina, Anda harus menentang perang ini. Dan jika Anda mendukungnya maka Anda memungkinkan terjadinya penghancuran dan pengungsian ini, apapun niat Anda… Jutaan nyawa warga Palestina berada dalam bahaya. Masing-masing dari mereka adalah suci, layak diselamatkan,” ucapnya.
Sementara itu Hamas mengecam keras veto AS, dengan mengatakan pihaknya menganggap tindakan Washington tidak etis dan tidak manusiawi.