4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Sabtu, 09 Desember 2023 - 22:02 WIB
loading...
4 Dampak Buruk bagi...
AS terisolasi dengan terus membela Israel, padahal mayoritas negara di dunia mendukung Palestina. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) secara historis melindungi sekutunya Israel dari hampir semua kritik di Dewan Keamanan PBB. Jadi, dalam banyak hal, AS menerima banyak konsekuensi buruknya.

Namun mengingat besarnya penderitaan manusia di Gaza, banyak organisasi non-pemerintah percaya bahwa veto yang dilakukan saat ini merusak kredibilitas Amerika mengenai hak asasi manusia.

“Pemungutan suara menentang kemanusiaan,” demikian sebutan badan amal medis, Doctors Without Borders.

4 Dampak bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel.

1. Makin Terisolasi

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

AS semakin terisolasi di kancah internasional. Dalam waktu kurang dari 24 jam, 97 negara menandatangani resolusi tersebut sebagai salah satu sponsor – secara simbolis memberikan suara bersama dengan 13 anggota dewan yang menginginkan gencatan senjata segera.

Pemerintahan Biden berpendapat gencatan senjata akan menguntungkan Hamas, dan telah meningkatkan tekanan pada Israel untuk melindungi warga sipil. Namun beberapa pihak di PBB menuduh mereka terlibat dalam konsekuensi operasi militer Israel.

Risikonya adalah konflik ini akan dilihat sebagai perang Amerika, dan bukan hanya perang Israel.


2. Mendukung Kejahatan Perang yang Dilakukan Israel

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

Human Rights Watch memperingatkan AS berisiko 'terlibat dalam kejahatan perang'.

"AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang dengan menggunakan hak vetonya untuk menghalangi resolusi gencatan senjata PBB," kata Human Rights Watch, dilansir BBC.

Direktur organisasi kemanusiaan PBB, Louis Charbonneau, mengatakan veto AS telah menghalangi Dewan Keamanan untuk "melakukan beberapa seruan yang diminta AS terhadap Israel dan kelompok bersenjata Palestina".

Charbonneau mengatakan hal ini mencakup kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional, perlindungan warga sipil, dan pembebasan semua warga sipil yang disandera.

“Dengan terus memberikan senjata dan perlindungan diplomatik kepada Israel ketika mereka melakukan kekejaman, termasuk menghukum secara kolektif penduduk sipil Palestina di Gaza, AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang.”

3. Membongkar Kedok AS sebagai Pendukung Pelanggar HAM

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

Perwakilan Negara Palestina, yang berstatus pengamat tetap, mengatakan kegagalan resolusi tersebut “sangat disesalkan”.

“Ini adalah momen kebenaran,” katanya. “Ini adalah titik balik dalam sejarah.”

Perwakilan Palestina menambahkan bahwa dewan keamanan telah gagal menjalankan tanggung jawabnya dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai “krisis serius”.

“Jutaan nyawa warga Palestina berada dalam bahaya. Setiap nyawa adalah suci dan layak diselamatkan.”

Dia mengatakan bahwa Israel melancarkan perangnya “melalui kekejaman,” dan “ratusan orang akan terbunuh pada saat ini besok.”

“Anak-anak akan terbunuh, menjadi yatim piatu, terluka, cacat seumur hidup,” katanya. “Bukan karena kesalahan, tapi memang disengaja, karena para pembunuhnya sama sekali tidak menghargai kehidupan warga Palestina, mulai dari buaian hingga liang lahat dan seterusnya.”

4. Memperuncing Perang Geopolitik dengan Rusia dan China

4 Dampak Buruk bagi AS Terlalu Membabi Buta Membela Israel

Foto/Reuters

Rusia kembali menyalahkan AS dan menyebut perang sebagai 'permainan geopolitik'.

Anggota dari Rusia kembali berbicara, dan dia mengatakan "tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hari ini akan menjadi salah satu hari paling kelam di Timur Tengah".

Dia menyalahkan Amerika, menyebut mereka “tidak berperasaan” dan mengatakan keputusan untuk menentang resolusi gencatan senjata adalah “hukuman mati” bagi rakyat Palestina.

Ia mengatakan kepada Dewan Keamanan “kita tidak bisa dan tidak boleh” membiarkan warga sipil yang tidak bersalah bergantung pada “permainan geopolitik”.

Penting untuk dicatat bahwa Rusia sedang melakukan invasi ke Ukraina pada bulan ke-22 dan telah mengabaikan semua tuntutan Majelis Umum PBB untuk menarik diri.

Kemudian, dalam sambutannya, China , yang ikut mensponsori resolusi tersebut, mengatakan inti dari rancangan tersebut adalah permintaan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan semua sandera.

“Kami menyatakan kekecewaan dan penyesalan yang besar bahwa rancangan tersebut telah diveto oleh AS,” kata perwakilan China.

“Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil mengaku peduli terhadap kehidupan dan keselamatan orang-orang di Gaza serta kebutuhan kemanusiaan di sana adalah tindakan yang saling bertentangan,” tambah perwakilan tersebut.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1593 seconds (0.1#10.140)