Tentara Israel Ubah Rumah Warga Palestina Jadi Chabad House Pertama di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Tentara Israel mengubah satu rumah warga Palestina di Gaza utara menjadi “Rumah Chabad pertama di Gaza,” menurut laporan The Times of Israel pada Rabu (6/12/2023).
Para tentara, pengikut gerakan Yudaisme Chabad-Lubavitch Hasidik, mengambil gambar di kota Beit Hanoun dan gambar tersebut kini menjadi viral di media sosial.
Chabad dianggap sebagai sekte Yudaisme Ortodoks konservatif yang para pemimpinnya di Israel telah lama menentang pembentukan negara Palestina, atau konsesi teritorial kepada Palestina.
Sekte ini memiliki hubungan yang rumit dengan Zionisme, menentang perayaan hari kemerdekaan Israel, menyanyikan lagu kebangsaan dan pengibaran bendera Israel, namun sangat mendukung tentara Israel.
Chabad Houses adalah pusat yang menawarkan makanan kosher, ruang ibadah, dan layanan keagamaan lainnya kepada orang-orang Yahudi lokal dan yang bepergian.
Tokoh-tokoh dalam sekte tersebut telah membanggakan kemungkinan mengadakan perayaan di rumah-rumah di Gaza, termasuk menyalakan lilin Hannukah.
Langkah ini mengikuti beberapa aksi yang dilakukan tentara Israel selama invasi darat mereka ke Gaza, seperti mendirikan menorah di atas bangunan yang ditinggalkan dan menggambar bintang Daud dengan tank mereka di atas puing-puing gedung.
Lebih dari 80% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah menjadi pengungsi internal, menghindari pemboman dan serangan brutal Israel sejak perang dimulai.
Konflik di Gaza dimulai ketika serangan pimpinan Hamas di Israel selatan menewaskan lebih dari 1.200 orang pada tanggal 7 Oktober 2023.
Pemboman Israel yang tiada henti di Gaza, bersamaan dengan invasi daratnya, telah menewaskan lebih dari 17.000 warga Palestina termasuk 6.150 anak-anak.
Insiden pendirian Chabad Houses meningkatkan kekhawatiran Israel berpotensi merencanakan kehadiran jangka panjang di Gaza.
“Satu langkah propaganda yang sama sekali tidak perlu,” ujar Dr Andreas Krieg, peneliti di Institut Studi Timur Tengah King’s College London, di X tentang pendirian Chabad House.
“Mengingat (Chabad) bukan organisasi Zionis, tindakan ini berpotensi membahayakan 1.000 rumah Chabad Yahudi di dunia, karena disalahpahami sebagai alat kenegaraan Israel,” pungkas dia.
Para tentara, pengikut gerakan Yudaisme Chabad-Lubavitch Hasidik, mengambil gambar di kota Beit Hanoun dan gambar tersebut kini menjadi viral di media sosial.
Chabad dianggap sebagai sekte Yudaisme Ortodoks konservatif yang para pemimpinnya di Israel telah lama menentang pembentukan negara Palestina, atau konsesi teritorial kepada Palestina.
Sekte ini memiliki hubungan yang rumit dengan Zionisme, menentang perayaan hari kemerdekaan Israel, menyanyikan lagu kebangsaan dan pengibaran bendera Israel, namun sangat mendukung tentara Israel.
Chabad Houses adalah pusat yang menawarkan makanan kosher, ruang ibadah, dan layanan keagamaan lainnya kepada orang-orang Yahudi lokal dan yang bepergian.
Tokoh-tokoh dalam sekte tersebut telah membanggakan kemungkinan mengadakan perayaan di rumah-rumah di Gaza, termasuk menyalakan lilin Hannukah.
Langkah ini mengikuti beberapa aksi yang dilakukan tentara Israel selama invasi darat mereka ke Gaza, seperti mendirikan menorah di atas bangunan yang ditinggalkan dan menggambar bintang Daud dengan tank mereka di atas puing-puing gedung.
Lebih dari 80% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah menjadi pengungsi internal, menghindari pemboman dan serangan brutal Israel sejak perang dimulai.
Konflik di Gaza dimulai ketika serangan pimpinan Hamas di Israel selatan menewaskan lebih dari 1.200 orang pada tanggal 7 Oktober 2023.
Pemboman Israel yang tiada henti di Gaza, bersamaan dengan invasi daratnya, telah menewaskan lebih dari 17.000 warga Palestina termasuk 6.150 anak-anak.
Insiden pendirian Chabad Houses meningkatkan kekhawatiran Israel berpotensi merencanakan kehadiran jangka panjang di Gaza.
“Satu langkah propaganda yang sama sekali tidak perlu,” ujar Dr Andreas Krieg, peneliti di Institut Studi Timur Tengah King’s College London, di X tentang pendirian Chabad House.
“Mengingat (Chabad) bukan organisasi Zionis, tindakan ini berpotensi membahayakan 1.000 rumah Chabad Yahudi di dunia, karena disalahpahami sebagai alat kenegaraan Israel,” pungkas dia.
(sya)