Israel Distribusikan Senjata pada Tim Keamanan di Dekat Jalur Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Para pejabat Israel memprakarsai distribusi senjata dan perlengkapan militer kepada tim keamanan siaga yang menetap di dekat Jalur Gaza.
The Times of Israel melaporkan, Pasukan Pertahanan dan Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan langkah ini merupakan bagian dari program “Kembalinya Angin”, yang mencakup distribusi “peralatan tempur dasar” seperti senjata, rompi keramik, dan helm untuk meningkatkan pertahanan perbatasan.
Rencana mendatang juga mencakup distribusi peralatan lebih lanjut, dengan tambahan peralatan medis dan logistik, menurut pernyataan itu.
Proses ini akan diperpanjang selama beberapa pekan berikutnya, dengan program yang dirancang untuk “memungkinkan kondisi yang lebih baik bagi kembalinya warga ke komunitas dalam beberapa pekan mendatang.”
Israel memperluas serangan daratnya di Jalur Gaza pada 27 Oktober sebagai bagian dari operasi militernya di Wilayah Palestina setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Menurut The Times of Israel, distribusi senjata pada akhirnya akan mencakup wilayah lain.
Selain itu, jumlah tentara IDF yang ditempatkan di setiap komunitas perbatasan Gaza juga akan meningkat, seiring dengan perluasan pelatihan bagi pasukan, yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik di lapangan.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Sebanyak 17.177 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.000 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti oleh rezim kolonial Israel di wilayah tersebut sejak 7 Oktober.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara 138 sandera masih ditahan kelompok Palestina di Gaza, menurut angka resmi.
The Times of Israel melaporkan, Pasukan Pertahanan dan Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan langkah ini merupakan bagian dari program “Kembalinya Angin”, yang mencakup distribusi “peralatan tempur dasar” seperti senjata, rompi keramik, dan helm untuk meningkatkan pertahanan perbatasan.
Rencana mendatang juga mencakup distribusi peralatan lebih lanjut, dengan tambahan peralatan medis dan logistik, menurut pernyataan itu.
Proses ini akan diperpanjang selama beberapa pekan berikutnya, dengan program yang dirancang untuk “memungkinkan kondisi yang lebih baik bagi kembalinya warga ke komunitas dalam beberapa pekan mendatang.”
Israel memperluas serangan daratnya di Jalur Gaza pada 27 Oktober sebagai bagian dari operasi militernya di Wilayah Palestina setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Menurut The Times of Israel, distribusi senjata pada akhirnya akan mencakup wilayah lain.
Selain itu, jumlah tentara IDF yang ditempatkan di setiap komunitas perbatasan Gaza juga akan meningkat, seiring dengan perluasan pelatihan bagi pasukan, yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik di lapangan.
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.
Sebanyak 17.177 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.000 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti oleh rezim kolonial Israel di wilayah tersebut sejak 7 Oktober.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara 138 sandera masih ditahan kelompok Palestina di Gaza, menurut angka resmi.
(sya)