Bos Gangster Top Turki Mengaku Diminta Habisi Pendeta AS

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 15:51 WIB
loading...
Bos Gangster Top Turki...
Para gangster ternama Turki yang dipimpin Serkan Kurtulus. Foto/Zaman
A A A
ANKARA - Seorang bos gangster terkenal asal Turki yang tertangkap di Argentina mengaku bahwa dia diminta oleh pemerintah Turki untuk membunuh Andrew Brunson, pendeta Amerika Serikat (AS) yang telah dipenjara dua tahun di Turki atas tuduhan terorisme dan spionase.

Bos mafia bernama Serkan Kurtulus mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara pada 22 Juli 2020 lalu dengan media lokal Argentina.

"Partai AKP ingin membunuhnya (Brunson) dan menyalahkan (ulama) Fethullah Gulen dan pengikutnya. Mereka tidak menawarkan saya uang. Mereka hanya ingin menggunakan orang-orang seperti saya," kata Kurtulus seperti dilansir media Turki, Zaman, kemarin (7/8/2020). AKP adalah singkat dari Justice and Development Party atau Partai Pembangunan dan Keadilan, partainya Presiden Recep Tayyip Erdogan .

Ulama Fethullah Gulen yang kini tinggal di pengasingan di AS dan pengikutnya disudutkan oleh Presiden Erdogan. Mereka dituduh melakukan upaya kudeta yang gagal pada musim panas 2016. Namun, kelompok Gulen telah menyangkal segala keterlibatan dalam peristiwa itu.

Kurtuluş merupakan pemimpin gangster yang bermarkas di Provinsi Izmir, Turki Barat. Gangster ini memiliki wilayah kekuasaan di Istanbul, Ankara, Bursa, Muğla, Artvin, dan Trabzon. (Baca juga: Pengakuan Tentara Turki soal Kejanggalan Kudeta terhadap Erdogan )

Di Turki, Kurtulus diburu atas beberapa dakwaan berat, termasuk dugaan memasok senjata api ilegal ke kelompok bersenjata di Suriah dan keterlibatan dalam pembunuhan seorang pilot Rusia pada 2015.

Kurtulus dilaporkan melarikan diri dari Turki pada 2018. Menurut Euronews, dia menjadi buron Interpol dan kemudian ditangkap di Argentina pada Juni 2020.

Sedangkan Pendeta Andrew Brunson dipenjara oleh Turki pada Oktober 2016 karena tuduhan mata-mata dan memiliki hubungan dengan kelompok Gulen. Namun, para pejabat AS menduga dia ditangkap karena statusnya sebagai pastor Kristen dan dijadikan sebagai alat tawar-menawar yang potensial.

Dugaan itu muncul karena Presiden Erdoğan berulang kali menuntut ekstradisi ulama Fethullah Gülen sebagai syarat pembebasan Brunson.

Di tengah meningkatnya tekanan oleh Trump serta Wakil Presiden Mike Pence yang mengancam Turki dengan sanksi, Brunson pertama kali dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah pada Juli 2018 dan kemudian dibebaskan pada Oktober 2018.

Presiden Trump mengatakan "tidak ada kesepakatan" di balik pembebasan Brunson, tetapi berulang kali berterima kasih kepada Erdogan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved