AS Keberatan Jika Israel Bentuk Zona Penyangga di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan menolak usulan zona penyangga di Jalur Gaza karena akan melanggar pendirian Washington bahwa luas wilayah kantong Palestina tidak boleh dikurangi setelah konflik saat ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan sikap itu pada Rabu (6/12/2023), dilansir Reuters.
Reuters melaporkan pekan lalu, Israel telah memberi tahu beberapa negara Arab bahwa rezim kolonial Zionis ingin membuat zona penyangga di perbatasan Gaza sisi Palestina untuk mencegah serangan di masa depan sebagai bagian dari proposal untuk wilayah tersebut setelah perang berakhir.
Berbicara pada konferensi pers harian, Miller mengatakan salah satu prinsip panduan Washington untuk masa depan Gaza adalah penolakannya terhadap pengurangan wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Jadi, jika ada zona penyangga yang diusulkan berada di dalam Gaza, itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip tersebut dan merupakan sesuatu yang kami lawan.
“Jika itu berkaitan dengan sesuatu yang berada di dalam wilayah Israel, saya tidak akan membicarakan hal itu, itu adalah keputusan yang harus diambil oleh Israel,” papar Miller kepada wartawan.
“Harus ada periode transisi setelah berakhirnya operasi tempur besar, untuk menghindari kekosongan keamanan namun hal ini harus bersifat sementara,” ujar Miller, meskipun demikian dia tidak dapat menjelaskan parameter seperti apa periode tersebut nantinya.
Konflik tersebut pecah pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas menyeberang ke Israel selatan dan membunuh 1.200 orang. Lebih dari 200 sandera dibawa ke Gaza.
Israel bersumpah memusnahkan Hamas untuk selamanya dan membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menegaskan sikap itu pada Rabu (6/12/2023), dilansir Reuters.
Reuters melaporkan pekan lalu, Israel telah memberi tahu beberapa negara Arab bahwa rezim kolonial Zionis ingin membuat zona penyangga di perbatasan Gaza sisi Palestina untuk mencegah serangan di masa depan sebagai bagian dari proposal untuk wilayah tersebut setelah perang berakhir.
Berbicara pada konferensi pers harian, Miller mengatakan salah satu prinsip panduan Washington untuk masa depan Gaza adalah penolakannya terhadap pengurangan wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Jadi, jika ada zona penyangga yang diusulkan berada di dalam Gaza, itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip tersebut dan merupakan sesuatu yang kami lawan.
“Jika itu berkaitan dengan sesuatu yang berada di dalam wilayah Israel, saya tidak akan membicarakan hal itu, itu adalah keputusan yang harus diambil oleh Israel,” papar Miller kepada wartawan.
“Harus ada periode transisi setelah berakhirnya operasi tempur besar, untuk menghindari kekosongan keamanan namun hal ini harus bersifat sementara,” ujar Miller, meskipun demikian dia tidak dapat menjelaskan parameter seperti apa periode tersebut nantinya.
Baca Juga
Konflik tersebut pecah pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas menyeberang ke Israel selatan dan membunuh 1.200 orang. Lebih dari 200 sandera dibawa ke Gaza.
Israel bersumpah memusnahkan Hamas untuk selamanya dan membunuh lebih dari 16.000 warga Palestina.
(sya)