70% Pasukan Israel Mundur dari Gaza Utara, Brigade Al-Qassam Gempur Zionis di Selatan
loading...
A
A
A
Mereka termasuk lebih dari 60 tentara yang disergap di dalam satu bangunan di daerah yang dikenal sebagai Juhr Al-Dik, sebelah timur Kota Gaza.
Menurut Al-Qassam, semua tentara Israel, yang disergap dalam serangan itu, tewas atau terluka, dan para pejuangnya menembak jatuh tentara yang berusaha melarikan diri dari daerah tersebut.
Laporan serupa juga disampaikan terkait kerugian Israel di Gaza tengah dan selatan, khususnya di wilayah Deir Al-Balah dan Khan Yunis.
Menurut ‘sumber utama’ yang tidak disebutkan namanya di Brigade Al-Qassam, operasi darat Israel kini telah berpindah ke selatan, bersamaan dengan ‘operasi manuver terbatas’ di utara.
Menurut sumber tersebut, penarikan militer dari utara, diperkirakan mencapai 70% dari seluruh pasukan Israel, dimulai selama gencatan senjata kemanusiaan sementara, yang berakhir pada hari Jumat.
Penarikan mundur ini dipercepat dalam dua hari terakhir, menurut sumber tersebut, di tengah pukulan keras Perlawanan Palestina.
Serangan tersebut meliputi penghancuran beberapa tank militer Israel, buldoser militer, dan beberapa pengangkut personel, Namer, di wilayah Beith Lahia dan Beit Hanoun, dalam 24 jam terakhir.
Serangan ini dilakukan dengan menggunakan peluru Yassin-105, peluru TBG, peluru Tandem, peluru mortir dan alat peledak.
Di selatan, cabang Al-Qassam Khan Yunis, yang dianggap sebagai salah satu unit Qassam terkuat, telah mengumumkan beberapa operasi, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel yang nekat maju.
Strategi militer Israel saat ini tampaknya berfokus pada pembagian Jalur Gaza menjadi tiga wilayah: utara, tengah, dan selatan.
Menurut Al-Qassam, semua tentara Israel, yang disergap dalam serangan itu, tewas atau terluka, dan para pejuangnya menembak jatuh tentara yang berusaha melarikan diri dari daerah tersebut.
Laporan serupa juga disampaikan terkait kerugian Israel di Gaza tengah dan selatan, khususnya di wilayah Deir Al-Balah dan Khan Yunis.
Mundur
Menurut ‘sumber utama’ yang tidak disebutkan namanya di Brigade Al-Qassam, operasi darat Israel kini telah berpindah ke selatan, bersamaan dengan ‘operasi manuver terbatas’ di utara.
Menurut sumber tersebut, penarikan militer dari utara, diperkirakan mencapai 70% dari seluruh pasukan Israel, dimulai selama gencatan senjata kemanusiaan sementara, yang berakhir pada hari Jumat.
Penarikan mundur ini dipercepat dalam dua hari terakhir, menurut sumber tersebut, di tengah pukulan keras Perlawanan Palestina.
Serangan tersebut meliputi penghancuran beberapa tank militer Israel, buldoser militer, dan beberapa pengangkut personel, Namer, di wilayah Beith Lahia dan Beit Hanoun, dalam 24 jam terakhir.
Serangan ini dilakukan dengan menggunakan peluru Yassin-105, peluru TBG, peluru Tandem, peluru mortir dan alat peledak.
Di selatan, cabang Al-Qassam Khan Yunis, yang dianggap sebagai salah satu unit Qassam terkuat, telah mengumumkan beberapa operasi, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel yang nekat maju.
Strategi militer Israel saat ini tampaknya berfokus pada pembagian Jalur Gaza menjadi tiga wilayah: utara, tengah, dan selatan.