Gara-gara Gempur Gaza, Keselamatan Warga Israel di 80 Negara Semakin Terancam

Selasa, 05 Desember 2023 - 07:19 WIB
loading...
Gara-gara Gempur Gaza,...
Keselamatan warga Israel di 80 negara semakin terancam akibat perang militer Zionis Israel melawan Hamas di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Keselamatan warga Israel di 80 negara semakin terancam akibat perang di Gaza, Palestina. Demikian daftar resmi yang diterbitkan oleh Dewan Keamanan Nasional (NSC) negara Yahudi tersebut.

“Sejak awal perang, kami telah mengidentifikasi peningkatan upaya Iran dan proksinya, termasuk faksi Hamas dan Jihad Global, untuk merugikan sasaran Israel dan Yahudi di seluruh dunia,” kata NSC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Jerusalem Post, Selasa (5/12/2023).

“Pada saat yang sama, terdapat peningkatan yang konstan dan signifikan dalam hasutan, upaya serangan, dan manifestasi anti-Semitisme di banyak negara,” lanjut pernyataan NSC.



“Kami tidak bisa mengatakan jangan pergi, yang bisa kami katakan adalah warga Israel harus mempertimbangkan kemana mereka akan pergi,” imbuh seorang pejabat NSC.

Menurut pejabat tersebut, yang berbicara tanpa bersedia disebutkan namanya, ada potensi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik karena upaya teror atau meningkatnya anti-Semitisme dan mereka yang melakukan perjalanan harus memperhitungkan hal ini.

Lebih dari 80 persen peringatan ancaman baru mencerminkan lonjakan bahaya awal di negara-negara Level 1, yang “menyarankan tindakan pencegahan dasar, dan kemudian ke Level 2, di mana para pelancong harus mengambil “tindakan pencegahan yang ditingkatkan.”

Inggris dan Australia masuk dalam daftar 80 negara tersebut, begitu pula 17 negara di benua Eropa seperti Jerman, Prancis, Swedia, dan Belanda.



Negara-negara dengan ancaman yang lebih serius seperti Afrika Selatan, Eritrea, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Turkmenistan dinaikkan ke tingkat ancaman 3, yang merekomendasikan pertimbangan perjalanan penting saja.

"Perjalanan ke negara-negara Timur Tengah serta negara-negara yang berbatasan dengan Iran dan beberapa negara Muslim di Asia harus ditunda," kata NSC.

"Warga Israel harus menjauhi demonstrasi dan protes,” lanjut NSC.

Wisatawan Israel, imbuh NSC, juga harus memeriksa kejadian terkini di tempat tujuan mereka untuk melihat apakah ada aktivitas anti-Israel atau anti-Yahudi, bahkan di negara-negara yang sebagian besar dianggap aman.

"Saat berada di luar negeri, para pelancong harus menghindari memamerkan simbol-simbol Israel dan Yahudi, serta pertemuan besar yang dihadiri pejabat Israel dan Yahudi," kata NSC.

"Mereka yang melakukan perjalanan juga harus menyimpan informasi kontak kedutaan atau konsulat serta layanan darurat."

Perang Israel di Gaza dimulai 7 Oktober setelah Hamas meluncurkan serangan ke Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.

Pengeboman Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 15.000 orang dengan 40 persennya adalah anak-anak. Perang sempat terhenti berkat gencatan senjata sepekan yang dimediasi Qatar. Namun gencatan senjata itu berakhir Jumat pekan lalu, dan militer Zionis Israel kembali membombardir Gaza.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0840 seconds (0.1#10.140)