Setelah Corona dan Bubonic, Kini Virus Tick-borne Menyebar di China

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 06:38 WIB
loading...
A A A
Pada 2013, sebanyak 36 kasus dilaporkan di Korsel. Jumlah itu meningkat tajam menjadi 270 pada 2017. Sementara itu, China mendaftarkan 71 kasus pada 2010 dan 2.600 pada 2016. Jumlah infeksi yang dilaporkan di Jepang meningkat 50 persen antara 2016 dan 2017, laporan Nature menyatakan.

Ketika jumlah kasus mulai meningkat di ketiga negara, pejabat kesehatan masyarakat mulai mendidik dokter lokal dan warga biasa tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh gigitan kutu. Para ilmuwan menyatakan, karena semakin banyak orang yang menyadari virus dan penyakit yang ditimbulkannya, tingkat kematian akibat infeksi mulai turun secara signifikan.

Sementara vaksin untuk mengobati penyakit ini belum berhasil dikembangkan, obat antivirus Ribavirin diketahui efektif untuk mengobatinya.

Untuk menghindari tertular penyakit, berbagai otoritas pemerintah, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, mendesak masyarakat umum untuk menghindari mengenakan celana pendek saat berjalan melalui rumput tinggi, hutan, dan lingkungan lain di mana kutu cenderung berkembang.

Sebelumnya, wabah Bubonic juga muncul di China. Kasus penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit pes ini dikonfirmasi muncul di sebuah kota di Mongolia Dalam. (Baca: Covid-19 Belum Reda, Muncul Wabah Bubonic di China )
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)