Turki dan Afrika Selatan Kutuk Israel atas Perang Gaza di KTT Iklim
loading...
A
A
A
DUBAI - Ketika jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas gagal, beberapa pemimpin dunia di KTT iklim PBB mengkritik Israel pada Jumat (1/11/2023) dan menyerukan agar perang Gaza diakhiri.
Penonjolan perang dalam pidato-pidato di acara Dubai berfungsi untuk menyoroti perpecahan internasional mengenai pertumpahan darah itu dan menjadi gangguan bagi pertemuan puncak di mana negara-negara berusaha menemukan konsensus mengenai ancaman bersama yang ditimbulkan perubahan iklim.
“Saat membahas krisis iklim, kita tidak bisa mengabaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Wilayah Palestina,” tegas Presiden Turki Tayyip Erdogan, kepada para pemimpin negara dalam pidato resminya di konferensi COP28.
“Situasi saat ini di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional,” ungkap dia.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga menyampaikan pesan serupa.
“Afrika Selatan terkejut dengan tragedi kejam yang terjadi di Gaza. Perang melawan rakyat Palestina yang tidak bersalah adalah kejahatan perang yang harus diakhiri sekarang,” tegas dia.
Raja Yordania Abdullah mengatakan sulit untuk fokus pada pemanasan global saat pertempuran sedang berlangsung di Gaza.
“Konferensi para pihak tahun ini harus mengakui lebih dari sebelumnya bahwa kita tidak bisa membicarakan perubahan iklim jika kita terpisah dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita,” papar dia.
Sekelompok demonstran di konferensi tersebut, beberapa di antaranya mengenakan kemeja bertuliskan “gencatan senjata”, meneriakkan “Bebaskan Palestina”.
Penonjolan perang dalam pidato-pidato di acara Dubai berfungsi untuk menyoroti perpecahan internasional mengenai pertumpahan darah itu dan menjadi gangguan bagi pertemuan puncak di mana negara-negara berusaha menemukan konsensus mengenai ancaman bersama yang ditimbulkan perubahan iklim.
“Saat membahas krisis iklim, kita tidak bisa mengabaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Wilayah Palestina,” tegas Presiden Turki Tayyip Erdogan, kepada para pemimpin negara dalam pidato resminya di konferensi COP28.
“Situasi saat ini di Gaza merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab berdasarkan hukum internasional,” ungkap dia.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga menyampaikan pesan serupa.
“Afrika Selatan terkejut dengan tragedi kejam yang terjadi di Gaza. Perang melawan rakyat Palestina yang tidak bersalah adalah kejahatan perang yang harus diakhiri sekarang,” tegas dia.
Raja Yordania Abdullah mengatakan sulit untuk fokus pada pemanasan global saat pertempuran sedang berlangsung di Gaza.
“Konferensi para pihak tahun ini harus mengakui lebih dari sebelumnya bahwa kita tidak bisa membicarakan perubahan iklim jika kita terpisah dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita,” papar dia.
Sekelompok demonstran di konferensi tersebut, beberapa di antaranya mengenakan kemeja bertuliskan “gencatan senjata”, meneriakkan “Bebaskan Palestina”.