Israel Lanjutkan Operasi Militer, Truk Bantuan Setop Masuk Jalur Gaza

Jum'at, 01 Desember 2023 - 20:03 WIB
loading...
Israel Lanjutkan Operasi...
Israel lanjutkan operasi militer, truk bantuan setop masuk Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi
A A A
RAFAH - Truk bantuan dan bahan bakar yang akan masuk ke Jalur Gaza dari penyeberangan Rafah di Mesir dihentikan ketika Israel melanjutkan kampanye militernya setelah gencatan selama seminggu. Hal itu diungkapkan sumber keamanan dan bantuan Mesir.

Jumlah bantuan yang disalurkan melalui penyeberangan Rafah telah meningkat selama gencatan senjata, meskipun para pejabat bantuan mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari yang dibutuhkan seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (1/12/2023).

Rafah telah menjadi satu-satunya titik masuk bantuan kemanusiaan yang ditujukan ke Gaza, dengan pengiriman dimulai pada tanggal 21 Oktober, dua minggu setelah dimulainya perang.



Pesawat-pesawat tempur Israel kembali menggempur Jalur Gaza usai gencatan senjata selama seminggu berakhir tanpa ada kesepakatan untuk memperpanjangnya. Warga sipil Palestina pun melarikan diri mencari perlindungan.

Setidaknya 54 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menghantam delapan rumah di Jalur Gaza, dua jam setelah gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas berakhir.

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah melanjutkan operasi tempur dan pesawat-pesawat tempurnya menyerang daerah kantong tersebut, menuduh Hamas telah melanggar gencatan senjata terlebih dahulu dengan menembakkan roket dan gagal membebaskan semua wanita yang mereka sandera.



“Dengan dimulainya kembali pertempuran, kami menekankan: Pemerintah Israel berkomitmen untuk mencapai tujuan perang – membebaskan sandera kami, melenyapkan Hamas, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman bagi penduduk Israel,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di sisi lain, Hamas mengatakan Israel bertanggung jawab atas berakhirnya gencatan senjata, karena menolak persyaratan untuk membebaskan lebih banyak sandera dan memperpanjangnya.

“Apa yang tidak dicapai Israel selama lima puluh hari sebelum gencatan senjata, tidak akan tercapai dengan melanjutkan agresinya setelah gencatan senjata,” kata Ezzat El Rashq, anggota biro politik Hamas, di situs web kelompok tersebut.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1609 seconds (0.1#10.140)