Satu Per Satu Negara NATO Kehabisan Senjata untuk Ukraina, Terbaru Ceko
loading...
A
A
A
Selama 18 bulan terakhir, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropa-nya di NATO telah mencurahkan kekuatan mereka untuk menutupi kerugian yang dialami Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Namun pada bulan Oktober, mereka mulai mengakui bahwa persediaan senjata sudah habis.
Pertama, Inggris, kemudian Prancis menghentikan sumbangan senjata ke Ukraina, dan mengakui bahwa lemari mereka kosong.
Dari sejuta peluru kaliber 155 mm yang dijanjikan Uni Eropa kepada Kyiv, Uni Eropa hanya dapat mengirimkan 300.000 peluru.
Industri militer Rusia tampaknya melampaui Barat, kata pendahulu Cernochova, Lubomir Metnar, dalam siaran yang sama.
Cernochova setuju, namun berpendapat bahwa Moskow juga mendapat bantuan dari luar negeri.
“Mengejar dan melampaui pihak lain dalam perlombaan senjata tidaklah mudah, dan ini mungkin berarti bagi Ukraina bahwa beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana,” kata Cernochova.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
Namun pada bulan Oktober, mereka mulai mengakui bahwa persediaan senjata sudah habis.
Pertama, Inggris, kemudian Prancis menghentikan sumbangan senjata ke Ukraina, dan mengakui bahwa lemari mereka kosong.
Dari sejuta peluru kaliber 155 mm yang dijanjikan Uni Eropa kepada Kyiv, Uni Eropa hanya dapat mengirimkan 300.000 peluru.
Industri militer Rusia tampaknya melampaui Barat, kata pendahulu Cernochova, Lubomir Metnar, dalam siaran yang sama.
Cernochova setuju, namun berpendapat bahwa Moskow juga mendapat bantuan dari luar negeri.
“Mengejar dan melampaui pihak lain dalam perlombaan senjata tidaklah mudah, dan ini mungkin berarti bagi Ukraina bahwa beberapa hal tidak berjalan sesuai rencana,” kata Cernochova.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
(mas)