Hari Terakhir, Hamas Bebaskan 11 Sandera Ditukar 33 Tahanan Palestina

Selasa, 28 November 2023 - 04:53 WIB
loading...
Hari Terakhir, Hamas...
Hari terakhir gencatan senjata, Hamas bebaskan 11 sandera ditukar dengan 33 tahanan Palestina. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Militer Israel mengatakan bahwa 11 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza dalam serangan 7 Oktober lalu sedang dalam perjalanan kembali ke negara itu pada hari terakhir dari empat hari gencatan senjata.

"Berdasarkan informasi yang diterima dari Palang Merah, 11 sandera saat ini sedang dalam perjalanan menuju wilayah Israel," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (28/11/2023).

Menurut Qatar, yang menjadi medioator, kesebelas orang tersebut memiliki kewarganegaraan ganda: tiga warga Prancis, dua warga Jerman, dan enam warga Argentina.

"Sebagai imbalannya, 33 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di X.



Israel dan Hamas menyetujui jeda empat hari dalam pertempuran di Gaza mulai Jumat lalu, dengan total 50 sandera akan dibebaskan selama periode tersebut dengan imbalan 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Sebelas sandera dan 33 tahanan dibebaskan pada hari Senin berdasarkan ketentuan kesepakatan, sehingga jumlah kedua sandera tersebut mencapai jumlah total yang ditentukan.

Beberapa tawanan asing telah dibebaskan dari Gaza secara terpisah.

Sebelumnya pada Senin, perpanjangan gencatan senjata selama dua hari telah disepakati, yang mengharuskan setidaknya 10 sandera dibebaskan dari Jalur Gaza setiap hari dengan imbalan tiga kali lebih banyak tahanan yang ditahan Israel.



Dalam sebuah pernyataan, penduduk kibbutz Nir Oz, tempat jumlah sandera terbesar disandera pada 7 Oktober, mengatakan bahwa 11 sandera yang dibebaskan pada Senin semuanya berasal dari komunitas tersebut.

“Dari sandera yang tersisa, 49 berasal dari Nir Oz,” katanya. “Daftar ini mencakup perempuan, laki-laki, anak-anak, ibu, ayah, kakek dan nenek,” imbuhnya.

Pejabat Kibbutz Osnat Peri mengatakan pembebasan hari Senin ini membawa kelegaan bagi komunitasnya.

"Namun kami tetap sangat prihatin dengan orang-orang yang kami cintai yang masih disandera,” tukasnya.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)