Militer Israel Sesumbar Akan Kejar Para Pemimpin Hamas ke Seluruh Dunia
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Militer Zionis Israel sesumbar akan mengejar para pemimpin Hamas baik di Gaza, Palestina, maupun ke seluruh dunia.
Itu disampaikan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Jumat malam ketika gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Gaza dimulai untuk menjamin pertukaran sandera dengan tahanan.
“Mereka diikuti di Gaza dan di seluruh dunia,” kata Hagari, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (25/11/2023).
Komentar Hagari menjadi sinyal bagi para pemimpin Hamas di Qatar dan di berbagai negara lainnya bahwa IDF akan mengejar mereka di mana pun mereka berada.
Hal ini mengingatkan kembali pada beberapa operasi Israel yang terkenal untuk menghilangkan dalang serangan terhadap warga Israel, seperti operasi yang terjadi setelah Pembantaian Munich.
Selama era ini, badan intelijen Israel; Mossad menargetkan warga Palestina yang terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel, yang sebagian besar berada di luar negeri.
Jenis operasi ini, yang melibatkan agen-agen Mossad, perlahan-lahan menghilang setelah Perjanjian Oslo, dengan sebagian besar pembunuhan yang ditargetkan setelah Perjanjian Oslo merupakan akibat dari Intifada Kedua.
Pada era ini, operasionalnya jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya operasi tersebut melibatkan perencanaan jangka panjang dan infiltrasi di berbagai negara asing, kini operasi tersebut hanya perlu menemukan target di Tepi Barat atau Gaza dan mengirimkan agen Shin Bet (Badan Keamanan Israel) atau pasukan IDF untuk melakukan pembunuhan.
Era ini sedikit berubah setelah penarikan diri tentara Israel dari Gaza, dengan lebih banyak pembunuhan terjadi di sana setelah penarikan tentara Zionis tersebut karena meningkatnya kehadiran Hamas dan meningkatnya operasi Hamas dari Jalur Gaza.
Setelah penarikan pasukan Israel dan perang berikutnya dengan Hamas di Gaza, wilayah tersebut tetap menjadi lokasi utama pembunuhan yang ditargetkan. Namun dugaan pembunuhan terhadap fisikawan nuklir Iran oleh Israel di Teheran pada 2021 menandakan kembalinya operasi Mossad ke arena internasional.
Itu disampaikan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari pada Jumat malam ketika gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Gaza dimulai untuk menjamin pertukaran sandera dengan tahanan.
“Mereka diikuti di Gaza dan di seluruh dunia,” kata Hagari, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (25/11/2023).
Komentar Hagari menjadi sinyal bagi para pemimpin Hamas di Qatar dan di berbagai negara lainnya bahwa IDF akan mengejar mereka di mana pun mereka berada.
Hal ini mengingatkan kembali pada beberapa operasi Israel yang terkenal untuk menghilangkan dalang serangan terhadap warga Israel, seperti operasi yang terjadi setelah Pembantaian Munich.
Selama era ini, badan intelijen Israel; Mossad menargetkan warga Palestina yang terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel, yang sebagian besar berada di luar negeri.
Jenis operasi ini, yang melibatkan agen-agen Mossad, perlahan-lahan menghilang setelah Perjanjian Oslo, dengan sebagian besar pembunuhan yang ditargetkan setelah Perjanjian Oslo merupakan akibat dari Intifada Kedua.
Pada era ini, operasionalnya jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya operasi tersebut melibatkan perencanaan jangka panjang dan infiltrasi di berbagai negara asing, kini operasi tersebut hanya perlu menemukan target di Tepi Barat atau Gaza dan mengirimkan agen Shin Bet (Badan Keamanan Israel) atau pasukan IDF untuk melakukan pembunuhan.
Era ini sedikit berubah setelah penarikan diri tentara Israel dari Gaza, dengan lebih banyak pembunuhan terjadi di sana setelah penarikan tentara Zionis tersebut karena meningkatnya kehadiran Hamas dan meningkatnya operasi Hamas dari Jalur Gaza.
Setelah penarikan pasukan Israel dan perang berikutnya dengan Hamas di Gaza, wilayah tersebut tetap menjadi lokasi utama pembunuhan yang ditargetkan. Namun dugaan pembunuhan terhadap fisikawan nuklir Iran oleh Israel di Teheran pada 2021 menandakan kembalinya operasi Mossad ke arena internasional.