Ledakan Picu Tangis Kerabat 44 Kru Kapal Selam Argentina yang Hilang

Jum'at, 24 November 2017 - 10:32 WIB
Ledakan Picu Tangis Kerabat 44 Kru Kapal Selam Argentina yang Hilang
Ledakan Picu Tangis Kerabat 44 Kru Kapal Selam Argentina yang Hilang
A A A
BUENOS AIRES - Para kerabat dari 44 kru atau awak kapal selama ARA San Juan Angkatan Laut Argentina yang hilang menangis karena khawatir mereka tewas. Kekhawatiran itu menguat setelah ada laporan tentang ledakan di lokasi hilangnya kapal selam tersebut.

Kapal itu hilang kontak sejak 15 November 2017. Kecil kemungkinan para kru bisa ditemukan dalam kondisi hidup karena pasokan oksigen kapal ARA San Juan sudah kritis.

Juru bicara Angkatan Laut Argentina Enrique Albi mengatakan bahwa penyebab ledakan tersebut belum diketahui oleh para ahli.

”Menurut laporan ini, ada sebuah ledakan. Kami tidak tahu apa yang menyebabkan ledakan karakteristik ini, di situs ini, pada tanggal ini,” kata Albi.

Tangis kerabat 44 kru tak terbendung di pangkalan Angkatan Laut Mar del Plata, 400km selatan Buenos Aires, tempat kapal selam tersebut dijadwalkan tiba pada hari Senin (20/11/2017).

Awalnya ada harapan bahwa kapal itu akan ditemukan setelah ada panggilan satelit yang diterima. Namun, harapan memudar karena sinyal panggilan ternyata bukan dari kapal selam.

Kapal ARA San Juan dibangun tahun 1985 dan diperbarui pada tahun 2014 dengan dipangkas menjadi dua dan mesinnya diganti.

Reaksi emosional dilampiaskan Itati Leguizamon, istri anggota awak kapal selam German Suarez. ”Mereka mengirimkan sepotong omong kosong untuk berlayar. Mereka meresmikan kapal selam dengan cat dan bendera pada tahun 2014, namun tanpa peralatan di dalamnya. Angkatan Laut harus disalahkan,” katanya seperti dilaporkan AP, Jumat (24/11/2017).

Jesica Gopar, istri perwira kapal selam Fernando Santilli, mengaku sudah memiliki firasat buruk. ”Mereka belum kembali dan mereka tidak akan pernah kembali lagi. Saya memiliki firasat buruk tentang hal ini dan sekarang telah dikonfirmasi,” ucapnya.

Kapal Angkatan Laut Argentina, pesawat P-8 Poseidon Amerika Serikat (AS) dan sebuah pesawat Angkatan Udara Brasil akan kembali ke area untuk mencari kapal selam yang hilang misterius tersebut.

”Jika kapal selam berada di bawah kedalamannya yang menghancurkan, itu akan meledak, itu akan runtuh,” kata James Patton Jr, seorang pensiunan kapten Angkatan Laut setempat.

”Kedengarannya seperti ledakan yang sangat, sangat besar untuk didengarkan dari perangkat,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4335 seconds (0.1#10.140)