Geert Wilders, Kandidat PM Belanda dan 6 Rekam Jejak Anti-Islam
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Geert Wilders adalah politikus anti-Islam yang menjadi pendiri dan pemimpin partai politik sayap kanan PVV (Partij voor de Vrijheid).
Dia sekarang menjadi kandidat utama Perdana Menteri (PM) Belanda setelah PVV memenangkan pemilu.
Wilders telah berulang kali membuat pernyataan kontroversial tentang Islam, termasuk membandingkannya dengan Nazisme.
6 Rekam Jejak Tindakan anti-Islam dari Geert Wilders
Pada 2004, Wilders merilis film pendek berjudul "Fitna", yang menggambarkan Islam sebagai agama yang kejam dan penuh kekerasan.
Film tersebut dilarang di Belanda karena dianggap menghasut kebencian. Film ini juga memicu kemarahan di dunia Muslim.
Wilders mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang melarang pembangunan masjid baru di Belanda.
RUU tersebut ditolak oleh Parlemen karena diskriminatif terhadap komunitas Muslim.
Pada 2010, Wilders memicu kemarahan dunia Muslim karena menghina Al-Qur'an.
Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara 20 hari karena menyebut Al-Qur'an sebagai "buku kebencian".
Dia sekarang menjadi kandidat utama Perdana Menteri (PM) Belanda setelah PVV memenangkan pemilu.
Wilders telah berulang kali membuat pernyataan kontroversial tentang Islam, termasuk membandingkannya dengan Nazisme.
6 Rekam Jejak Tindakan anti-Islam dari Geert Wilders
1. Tahun 2004, Merilis Film Fitna
Pada 2004, Wilders merilis film pendek berjudul "Fitna", yang menggambarkan Islam sebagai agama yang kejam dan penuh kekerasan.
Film tersebut dilarang di Belanda karena dianggap menghasut kebencian. Film ini juga memicu kemarahan di dunia Muslim.
2. Tahun 2008, Usul Larangan Masjid Baru
Wilders mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang melarang pembangunan masjid baru di Belanda.
RUU tersebut ditolak oleh Parlemen karena diskriminatif terhadap komunitas Muslim.
3. Tahun 2010, Menghina Al-Qur'an
Pada 2010, Wilders memicu kemarahan dunia Muslim karena menghina Al-Qur'an.
Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara 20 hari karena menyebut Al-Qur'an sebagai "buku kebencian".