Aktivitas Rudal Korut Pasif, AS Kesulitan Tebak Maksud Rezim Kim Jong-un

Sabtu, 18 November 2017 - 00:11 WIB
Aktivitas Rudal Korut Pasif, AS Kesulitan Tebak Maksud Rezim Kim Jong-un
Aktivitas Rudal Korut Pasif, AS Kesulitan Tebak Maksud Rezim Kim Jong-un
A A A
SEOUL - Aktivitas peluru kendali (rudal) Korea Utara (Korut) pasif setelah uji coba terakhir 15 September lalu. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku kesulitan untuk menebak maksud dari rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un karena tidak memiliki kontak komunikasi.

AS dan Korea Selatan pada hari Jumat (17/11/2017), sepakat untuk terus bekerja guna mengakhiri krisis nuklir Korut secara damai.

Pyongyang, yang mendapat tekanan internasional yang berat untuk mengakhiri program senjata nuklir dan rudalnya, telah bersumpah untuk tidak pernah melucuti senjata nuklirnya. Rezim tertutup itu merasa perlu memiliki senjata nuklir untuk melawan AS yang mereka curigai akan melakukan agresi.

Lee Do-hoon, duta khusus Korea Selatan untuk urusan perdamaian dan keamanan Korea, dan rekannya dari AS, Joseph Yun, bertemu di pulau resor Jeju selatan setelah sebuah pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump di Seoul minggu lalu.

”Tidak ada keraguan bahwa kedua presiden tersebut ingin menemukan jalan damai berkenaan dengan isu nuklir Korea Utara,” kata Yun kepada wartawan.

”Jadi kami mendiskusikannya dan kami sepakat bahwa kampanye tekanan harus menjadi elemen sentral,” ujarnya, seperti dilansir kantor berita Yonhap.

Lee dan Yun tidak terlalu menekankan jeda uji coba rudal Korut setelah yang terakhir dilakukan 15 September lalu. Alasannya, mereka tidak dapat menebak maksud Pyongyang.

”Saya berharap mereka akan berhenti selamanya. Tapi kami tidak memiliki komunikasi dari mereka, jadi saya tidak tahu apakah menafsirkannya secara positif atau tidak. Kami tidak memiliki sinyal dari mereka,” kata Yun.

Sedangkan Lee menggaris bawahi fakta penting bahwa China—sekutu utama Korut—mengirim seorang duta khusus ke Pyongyang. Menurutnya, Korea Selatan sangat memperhatikan apa yang akan terjadi dari kunjungan tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5342 seconds (0.1#10.140)