Serangan Israel Terhadap RS Indonesia Sama Seperti Teror ke Al-Shifa
loading...
A
A
A
GAZA - Serangan mematikan yang dilakukan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza sama seperti yang dilakukan oleh negara Zionis tersebut kepada RS Al-Shifa beberapa waktu lalu. Teror yang dilakukan Israel tersebut merupakan bentuk kejahatan perang yang didiamkan oleh dunia internasional.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra militer Israel menembaki tanpa henti ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara dan drone menembaki siapa saja yang bergerak di halaman rumah sakit. Ia menambahkan, sejak Senin pagi, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan keluar atau masuk rumah sakit.
“Apa yang dilakukan pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia sama persis dengan apa yang mereka lakukan terhadap Rumah Sakit al-Shifa,” kata al-Qudra kepada Al Jazeera. “Kami prihatin dan khawatir mereka melakukan pembantaian di sana seperti yang mereka lakukan di al-Shifa.”
“[Militer Israel] mengakhiri harapan terakhir yang dimiliki siapa pun di Gaza utara untuk mendapatkan perawatan. Artinya, 800.000 hingga 900.000 orang akan kehilangan rumah sakit. Hal ini akan menyebabkan kematian banyak orang yang menderita penyakit jangka panjang atau terluka.”
Al-Qudra menambahkan, masih ada 700 orang di al-Shifa, termasuk 259 pasien.
Sementara itu, kekhawatiran pemindahan pasien ke rumah sakit di Gaza selatan akan membebani sistem kesehatan. Ketika pasien dipindahkan dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara ke fasilitas kesehatan di wilayah selatan Gaza, kekhawatiran semakin meningkat bahwa rumah sakit di wilayah selatan yang sudah kewalahan akan runtuh.
“Rumah Sakit Nasser selama beberapa minggu terakhir sangat kewalahan dengan jumlah [orang yang terluka] yang datang dari kota Khan Younis,” ungkap Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan dari kota di selatan Gaza.
Dia mengatakan Khan Younis masih berada di bawah pemboman besar-besaran Israel.
“Ada ketakutan di sini,” kata Mahmoud, bahwa masuknya pasien baru akan mempercepat keruntuhan Rumah Sakit Nasser, atau memaksa staf untuk mengurangi layanan medis.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra militer Israel menembaki tanpa henti ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara dan drone menembaki siapa saja yang bergerak di halaman rumah sakit. Ia menambahkan, sejak Senin pagi, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan keluar atau masuk rumah sakit.
“Apa yang dilakukan pendudukan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia sama persis dengan apa yang mereka lakukan terhadap Rumah Sakit al-Shifa,” kata al-Qudra kepada Al Jazeera. “Kami prihatin dan khawatir mereka melakukan pembantaian di sana seperti yang mereka lakukan di al-Shifa.”
“[Militer Israel] mengakhiri harapan terakhir yang dimiliki siapa pun di Gaza utara untuk mendapatkan perawatan. Artinya, 800.000 hingga 900.000 orang akan kehilangan rumah sakit. Hal ini akan menyebabkan kematian banyak orang yang menderita penyakit jangka panjang atau terluka.”
Baca Juga
Al-Qudra menambahkan, masih ada 700 orang di al-Shifa, termasuk 259 pasien.
Sementara itu, kekhawatiran pemindahan pasien ke rumah sakit di Gaza selatan akan membebani sistem kesehatan. Ketika pasien dipindahkan dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara ke fasilitas kesehatan di wilayah selatan Gaza, kekhawatiran semakin meningkat bahwa rumah sakit di wilayah selatan yang sudah kewalahan akan runtuh.
“Rumah Sakit Nasser selama beberapa minggu terakhir sangat kewalahan dengan jumlah [orang yang terluka] yang datang dari kota Khan Younis,” ungkap Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan dari kota di selatan Gaza.
Dia mengatakan Khan Younis masih berada di bawah pemboman besar-besaran Israel.
“Ada ketakutan di sini,” kata Mahmoud, bahwa masuknya pasien baru akan mempercepat keruntuhan Rumah Sakit Nasser, atau memaksa staf untuk mengurangi layanan medis.
(ahm)