Pakar: Solusi Damai Biden untuk Gaza dan Ukraina adalah Resep Bencana
loading...
A
A
A
Demikian pula, ketika menyangkut konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung, penolakan Biden bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk memaksakan gencatan senjata di Jalur Gaza sama sekali tidak berkontribusi pada perdamaian, apalagi solusi dua negara, menurut pakar tersebut.
Perang Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 13.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Dan meskipun Biden menegaskan dalam opininya bahwa dia tetap berkomitmen mempertahankan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, kebijakan luar negeri AS tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi, menurut Siracusa.
“Mengambil taruhan buruk ialah yang memungkinkan Israel melakukan apa yang mereka inginkan selama 20 tahun terakhir,” ujar ilmuwan politik tersebut.
“Dan bertaruh pada solusi dua negara mengasumsikan orang-orang yang Anda hadapi tidak hanya buta, tapi mereka juga bodoh. Semua orang dapat melihat bahwa solusi dua negara tidak akan berhasil karena hanya akan berhasil jika Palestina Otoritas bisa bertindak, dan tak seorang pun menginginkan hal itu terjadi dan hal itu tidak akan terjadi. Jadi kita bisa melihatnya. Dan Netanyahu juga mengetahui hal ini. Jadi yang kita hadapi bukanlah jalan buntu. Kita punya situasi yang sangat dinamis, tetapi menuju ke arah yang salah," papar dia.
"Dan kerusakan di sana sangat parah. Maksud saya, siapa yang akan menanggung biayanya? Siapa yang akan membangun kembali tempat ini? Anda tahu, 60% perumahan telah hilang. Dan, Anda tahu, angka-angkanya, infrastrukturnya hilang. Sistem pembuangan limbah hilang. Sekolah-sekolah hilang. Maksud saya, yang terbaik, Gaza, jika ada, hanya dibangun kembali sedikit, akan menjadi kotak keranjang selama seratus tahun ke depan," pungkas Siracusa.
Perang Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 13.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Dan meskipun Biden menegaskan dalam opininya bahwa dia tetap berkomitmen mempertahankan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, kebijakan luar negeri AS tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi, menurut Siracusa.
“Mengambil taruhan buruk ialah yang memungkinkan Israel melakukan apa yang mereka inginkan selama 20 tahun terakhir,” ujar ilmuwan politik tersebut.
“Dan bertaruh pada solusi dua negara mengasumsikan orang-orang yang Anda hadapi tidak hanya buta, tapi mereka juga bodoh. Semua orang dapat melihat bahwa solusi dua negara tidak akan berhasil karena hanya akan berhasil jika Palestina Otoritas bisa bertindak, dan tak seorang pun menginginkan hal itu terjadi dan hal itu tidak akan terjadi. Jadi kita bisa melihatnya. Dan Netanyahu juga mengetahui hal ini. Jadi yang kita hadapi bukanlah jalan buntu. Kita punya situasi yang sangat dinamis, tetapi menuju ke arah yang salah," papar dia.
"Dan kerusakan di sana sangat parah. Maksud saya, siapa yang akan menanggung biayanya? Siapa yang akan membangun kembali tempat ini? Anda tahu, 60% perumahan telah hilang. Dan, Anda tahu, angka-angkanya, infrastrukturnya hilang. Sistem pembuangan limbah hilang. Sekolah-sekolah hilang. Maksud saya, yang terbaik, Gaza, jika ada, hanya dibangun kembali sedikit, akan menjadi kotak keranjang selama seratus tahun ke depan," pungkas Siracusa.
(sya)