PBB: Jejak ISIS Menyebar di Somalia Utara

Kamis, 09 November 2017 - 00:14 WIB
PBB: Jejak ISIS Menyebar di Somalia Utara
PBB: Jejak ISIS Menyebar di Somalia Utara
A A A
NAIROBI - Sebuah faksi militan yang setia kepada ISIS telah meningkat di Somalia utara dari beberapa lusin tahun lalu menjadi 200 orang tahun ini. Demikian bunyi laporan PBB, beberapa hari setelah kelompok tersebut berada di bawah serangan udara Amerika Serikat (AS) untuk pertama kali.

Meningkatnya kekuatan kelompok pecahan ISIS telah menarik perhatian. Beberapa pejabat keamanan khawatir wilayah tersebut dapat menawarkan tempat yang aman bagi militan ISIS yang melarikan diri dari kekalahan militer di Suriah atau Irak.

"Faksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang setia kepada Sheikh Abdulqader Mumin - pada tahun 2016 diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari beberapa lusin, telah berkembang secara signifikan dalam kekuatan, dan (sekarang) terdiri dari sebanyak 200 pejuang," bunyi laporan oleh panel ahli PBB yang diperoleh Reuters, Kamis (9/11/2017).

"Bahkan beberapa ratus pejuang bersenjata bisa mengacaukan seluruh wilayah," kata seorang sumber keamanan diplomatik regional.

"Ini (serangan udara) adalah pengakuan dari AS bahwa situasi dalam hal faksi (Negara Islam) di Puntland menjadi semakin kritis," sambungnya.

Somalia telah terbelah oleh perang saudara dan militansi Islam, meskipun lebih banyak di selatan daripada di utara di mana wilayah Puntland berada, sejak 1991 ketika panglima perang suku menggulingkan seorang diktator sebelum saling berpaling.

Serangan udara Jumat gagal membunuh Mumin, sumber keamanan mengatakan. Namun Abdirizak Ise Hussein, direktur dinas mata-mata Puntland semi otonom, mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan sekitar 20 gerilyawan, termasuk seorang pejuang Sudan dan dua orang Arab.

Baca Juga: Pertama Kali, AS Luncurkan Serangan terhadap ISIS Somalia

"Hampir semua pejuang Mumin adalah orang Somalia," bunyi laporan PBB. Meskipun kelompok tersebut diyakini memasukkan seorang pria Sudan yang mendapat sanksi oleh AS. Kelompok ini juga memiliki kontak di Yaman. Tidak jelas apakah orang Sudan di bawah sanksi AS adalah orang yang sama yang dilaporkan tewas dalam serangan udara tersebut.

"Jumlah pejuang IS di Puntland telah meningkat. Sebagian besar mereka berasal dari Somalia selatan dan beberapa, termasuk orang asing, berasal dari Yaman," kata Kolonel Abdirahman Saiid, seorang perwira militer di Puntland.

Laporan PBB mengatakan bahwa pembelot dari faksi Mumin melaporkan bahwa kelompok tersebut telah menerima uang dan perintah dari Irak dan Suriah, dan seorang anggota mengatakan bahwa dia telah melihat Mumin dan pemimpin lainnya menggunakan perangkat lunak TrueCrypt untuk berkomunikasi dengan mereka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut.

Kelompok Mumin telah memperlambat aktivitasnya selama tahun lalu. Pada akhir 2016, kota ini menempati pelabuhan Qandala di Puntland, sebuah wilayah semi-otonom, selama sebulan.

Awal tahun ini, kelompok ini melakukan serangan pertamanya. Pesawat tempurnya membunuh empat penjaga di sebuah hotel di Bosasso, ibu kota ekonomi Puntland, pada bulan Februari. Pada bulan yang sama, kelompok tersebut memancung tiga orang yang telah diculiknya.

Kelompok gerilyawan utama Somalia, al-Shabaab, sejajar dengan al-Qaeda dan paling aktif di wilayah selatan Tanduk Afrika. Ini telah berulang kali bentrok dengan faksi selaras ISIS di utara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3125 seconds (0.1#10.140)