Media Israel: Menghancurkan Hamas dan Menyelamatkan Sandera Hal yang Mustahil
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Army Radio, media yang terkait dengan Angkatan Darat Israel, melaporkan Tel Aviv tidak mungkin menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera dalam satu misi yang bersamaan.
Razi Barkai, dari Army Radio, melaporkan; “Melaksanakan dua misi: menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera pada saat yang sama adalah mustahil.”
Jenderal Angkatan Darat Cadangan Giora Eiland, mantan kepala Departemen Operasi, mengatakan: “Hamas sebagai sebuah organisasi belum terpecah, bukan hanya karena kepemimpinannya masih ada, tetapi juga karena tujuannya sangat sederhana: untuk bertahan dan tabah.”
“Selama mereka terus bertahan dan menahan sebagian dari para sandera, maka diasumsikan bahwa Israel pada tahap tertentu akan terpaksa berhenti karena tekanan internasional atau alasan lain; oleh karena itu, pertempuran ini masih berada pada puncaknya,” katanya, seperti dikutip Middle East Monitor, Minggu (19/11/2023).
Adapun koresponden urusan Arab untuk Channel 13 Israel, Zvi Yehezkeli, menegaskan bahwa Hamas tidak dalam kesulitan. “Dan Anda tidak akan menemukan pemimpin senior [Hamas] di bawah Rumah Sakit al-Shifa.”
Selama 42 hari, tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan dahsyat di Gaza, menyebabkan lebih dari 11.500 orang menjadi martir, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita, serta 29.800 orang terluka, 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan wanita, menurut pejabat Palestina.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
Razi Barkai, dari Army Radio, melaporkan; “Melaksanakan dua misi: menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera pada saat yang sama adalah mustahil.”
Jenderal Angkatan Darat Cadangan Giora Eiland, mantan kepala Departemen Operasi, mengatakan: “Hamas sebagai sebuah organisasi belum terpecah, bukan hanya karena kepemimpinannya masih ada, tetapi juga karena tujuannya sangat sederhana: untuk bertahan dan tabah.”
“Selama mereka terus bertahan dan menahan sebagian dari para sandera, maka diasumsikan bahwa Israel pada tahap tertentu akan terpaksa berhenti karena tekanan internasional atau alasan lain; oleh karena itu, pertempuran ini masih berada pada puncaknya,” katanya, seperti dikutip Middle East Monitor, Minggu (19/11/2023).
Adapun koresponden urusan Arab untuk Channel 13 Israel, Zvi Yehezkeli, menegaskan bahwa Hamas tidak dalam kesulitan. “Dan Anda tidak akan menemukan pemimpin senior [Hamas] di bawah Rumah Sakit al-Shifa.”
Selama 42 hari, tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan dahsyat di Gaza, menyebabkan lebih dari 11.500 orang menjadi martir, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita, serta 29.800 orang terluka, 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan wanita, menurut pejabat Palestina.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(mas)