China Luncurkan Kapal Keruk Terbesar di Asia, Pembuat Pulau Ajaib

Minggu, 05 November 2017 - 02:56 WIB
China Luncurkan Kapal Keruk Terbesar di Asia, Pembuat Pulau Ajaib
China Luncurkan Kapal Keruk Terbesar di Asia, Pembuat Pulau Ajaib
A A A
BEIJING - China meluncurkan sebuah kapal keruk terbesar di Asia yang dijuluki sebagai kapal pembuat pulau ajaib. Peluncuran kapal bernama Tiankun ini dirilis media pemerintah Beijing, Xinhua, pada hari Sabtu.

Kapal keruk raksasa Tiankun oleh perancangnya dianggap sebagai kapal pengeruk yang paling kuat di Asia. Peluncuran ini dilakukan di tengah perselisihan teritorial yang sedang berlangsung di Laut China Selatan.

Kapal keruk Tiankun diluncurkan di Qidong, Provinsi Jiangsu timur pada hari Jumat. Kapal dengan dek sepanjang lima lapangan basket, 140 meter, bisa menghancurkan batuan bawah laut dan kemudian menyedot pasir, air, dan lumpur, serta mentransfer zat-zat itu sampai sejauh 15 kilometer.

Tiankun mampu mengeruk hingga 6.000 meter kubik (sekitar dua setengah kolam renang Olimpiade) dalam waktu satu jam dan dari kedalaman hingga 35 meter. Pengeruk raksasa ini akan menjadi andalan Beijing dalam mereklamasi kepulauan.

”Kapal elektronik tersebut mampu mengeruk lahan seluas seukuran lapangan sepak bola dengan kedalaman satu meter dalam waktu satu jam,” kata Wang Jian, wakil kepala insinyur CCCC Tianjin, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (5/11/2017).

Perancang kapal, Marine Design and Research Institute di Shanghai, menggambarkan ciptaannya sebagai ”pembuat pulau ajaib” yang dapat digunakan untuk melakukan pengerukan pesisir dan operasi reklamasi lahan di laut.

Beberapa media lokal melaporkan bahwa kapal tersebut merupakan ”proyek pertahanan militer” yang dapat digunakan untuk pembangunan pulau-pulau buatan di Laut China Selatan yang jadi sengketa antara Beijing dengan negara-negara ASEAN.

Seperti diketahui, China terlibat perselisihan dengan sejumlah negara, termasuk Filipina dan Vietnam, terkait klaim Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut China Selatan. Beijing telah membangun pulau-pulau buatan di Kepulauan Spratly, termasuk fasilitas militer.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3776 seconds (0.1#10.140)